Diketahui sebelumnya, penjaga gawang pengganti itu sempat memberi hormat tiga jari yang merupakan simbol anti-kudeta Myanmar saat lagu kebangsaan dimainkan sebelum kualifikasi Piala Dunia melawan Jepang di Tokyo pada Mei lalu.
Dia kemudian mengatakan bahwa dirinya telah memutuskan untuk mencari suaka di Jepang karena hidupnya akan berada dalam bahaya jika dia kembali ke Myanmar.
Hormat tiga jari sering digunakan sebagai bentuk perlawanan oleh pengunjuk rasa selama demonstrasi untuk menentang kudeta militer terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi Februari lalu.
Beberapa media besar Jepang, mengutip sumber anonim, mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk memberikan status pengungsi kepada pemain tersebut.
Pengacara pemain sepak bola itu mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak mengetahui hasil dari klaim suaka, menambahkan bahwa kliennya akan melapor ke kantor imigrasi Osaka pada 20 Agustus.
Penyiar publik NHK mengatakan agen imigrasi Jepang berencana untuk mengesahkan status pengungsi pemain tersebut minggu depan.
BERITA TERKAIT: