Penghargaan suporter terbaik diterima pelatih Persib Djadjang Nurdjaman. Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2017 Maruarar Sirait.
Maruarar menjelaskan kenapa SC Piala Presiden memilih "bobotoh" sebagai suporter terbaik. Menurutnya, sikap yang ditunjukkan bobotoh dengan tidak anarkis saat babak semi final merupakan capaian yang luar biasa.
"Meskipun Persib memiliki massa yang sangat besar mereka bisa tenang dan mampu mengendalikan diri. Tidak berhasil di kandangnnya tapi mereka bisa tenang," jelas Maruarar di Jakarta, Senin (13/3).
Politikus muda ini mengatakan bahwa bobotoh telah membangun dasar-dasar sportifitas dalam persepakbolaan di Indonesia. Hal ini juga bisa terbangun karena ada figure yang mampu menenangkan dan mempengaruhi "bobotoh" seperti Walikota Bandung Ridwan Kamil, Manajer Persib Umuh Muchtar dan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan.
"Ini terjadi kerena ada figur panutan seperti Kapolda Jabar Pak Anton, Kang emil dan Haji Umuh. Karena ada pemimpin yang bisa menenangkan. Terima kasih atas kerja keras mereka menyenangkan bobotoh," katanya.
Maruarar mengaku menyaksikan sendiri pertandingan semifinal antara Persib Bandung vs Borneo FC. Di Stadion Jalak Harupat penuh supporter Persib dan begitu juga di luar stadion. Biasanya, sambung Maruarar, pendukung Persib sulit menerima kekalahan apalagi di kandang sendiri.
Namun pada Piala Presdien 2017 ini, walaupun Persib kalah tetap bisa tenang. Hal itu, kata dia, sebagai kedewasaan bobotoh dalam menerima kekalahan.
"Itu salah satu alasan kenapa bobotoh terpilih dan mendapat penghargaan sebagai supporter terbaik. Bagi saya juga bobotoh tidak melakukan anakis saat semi final wujud dari kedewasaan mereka," tuturnya.
Menurut Maruarar menambahkan, sikap yang ditunjukkan bobotoh dengan tidak melakukan anarkis saat babak semi final merupakan capaian yang luar biasa. Meskipun dia memiliki massa yang sangat besar mereka bisa tenang dan mampu mengendalikan diri.
[rus]
BERITA TERKAIT: