Sebagaimana dikutip
AFP (Sabtu, 30/11), Presiden Hadi secara tegas juga mengancam akan menindak pihak-pihak yang berusaha melemahkan kesatuan negara.
"Saya tidak akan membiarkan siapa pun untuk tawar-menawar atas isu persatuan Yaman Selatan," kata Hadi dalam pidato menandai kemerdekaan Yaman Selatan dari pendudukan Inggris ke-46. Yaman Selatan dan Yaman Utara kemudian bersatu pada tahun 1990.
Pernyataan terbaru presiden ini muncul setelah kelompok separatis Gerakan Selatan yang dipimpin oleh Mohamed Ali Ahmed menarik diri dari dialog nasional, awal pekan ini. Ali Ahmed disinyalir tengah menggalang upaya untuk memerdekakan Yaman Selatan.
Atas pernyataan Hadi tersebut, kelompok separatis berencana melakukan unjuk rasa pada hari ini (Sabtu, 30/11) di Aden, guna menekan tuntutan otonomi mereka.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: