“Jika saya harus mendapat niÂlai uang lebih sedikit dari sebeÂlumÂnya, saya rela menjalani perÂtarungan ulang. Intinya, saya ingin membalas kekalahan saya itu,†katanya usai pertandingan di Echo Arena, Liverpool seperti diÂlansir
BBC, kemarin.
Menurutnya, sekalipun reÂmatch nanti akan digelar di Amerika Serikat, dia tetap menjalani laga tersebut. Baginya kepergiannya ke negara asal Tony itu merupakan pengalaman berharga.
“Di mana pun saya rela menÂjalani rematch. Yang penting, saya bisa bertarung melawan Tony.â€
Untuk diketahui, kini Price berÂusia 29 tahun dan Tony 41 tahun. Petinju setinggi 203 cm itu terÂsungkur setelah kepala baÂgian samÂpingnya kena pukulan Tony di ronde kedua. Meski mamÂÂpu bangkit, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 ini akÂhirÂnya dinyatakan KO oleh wasit.
“Itu bukan pukulan lucu. PuÂkulan itu mengenai tepat lubang telinga saya. Tapi kekalahan ini bukan akhir dari karir saya. MaÂkanya saya ingin bangkit dan memÂbutikannya di pertarungan rematch nanti.â€
Sebelum laga digelar, Price yang digadang-gadang sebagai calon juara dunia tinju kelas beÂrat itu mengaku tidak malu bila mengalami kekalahan dari laÂwanÂnya.
Menurutnya, setiap peÂtinju pasti punya kemungkinan terkena pukulan mematikan.
“Satu pukulan tidak menguÂbah siapa saya. Segala sesuatu bisa terjadi di atas ring. Saya berÂharap rematch berakhir positif dan membawa ke jenjang yang lebih baik.â€
Sementara itu, Tony ThompÂson menyebut lawan yang baru saja dikalahkannya itu masih bisa menÂjadi jawara kelas berat. “AnÂdai dia menerima kekalahan itu dan bangkit lagi, maka dia akan menjadi juara dunia. Itu meÂmang bukan harinya, melainkan hariÂnya Tony Thompson.†[Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: