Impian petenis terbaik IndoneÂsia Christopher Rungkat untuk tampil di babak utama Grand Slam Australia Terbuka 2012 haÂrus dikubur dalam-dalam. ChrisÂto, sapaan Christopher takluk ditangan petenis KaÂnaÂda, Peter Polansky di babak kuaÂlifikasi.
Bermain di Meulbourne, AusÂtralia, kemarin, Christo yang meÂrupakan perwakilan satu-satunya dari Indonesia, langsung dibabat petenis peringkat 183 dunia itu deÂngan skor 6-3 dan 6-2.
Di laga tersebut, Christo semÂpat menyamakan kedudukan 2-2 pada babak kedua. Namun, langÂkahnya terhenti di situ seÂmenÂtara Peter terus melaju menÂcetak poin demi poin.
Peter pun memastikan kemeÂnaÂngan dan akan ditantang oleh pemain asal Austria, Andreas HaiÂder-Maurer, di babak kedua. Sebelumnya, Andreas sudah leÂbih dulu menang dari petenis KazakÂstan, Evgeny Korolev 7-5, 6-2.
Atas kekalahan tersebut, ChrisÂto gagal memenuhi targetnya untuk masuk ke babak utama dan mencatat sejarah sebagai petenis putra Indonesia pertama yang masuk di babak utama turnamen sekelas Grand Slam.
Di tempat terpisah, maestro teÂnis asal Swiss, Roger Federer berÂtekad untuk menghapus kegaÂgalannya di 2012 dengan mereÂbut gelar juara di Australia TerÂbuka 2013. Di Rod Lever Arena, Federer masih memburu gelar Australia Terbuka kelimanya.
Di tahun lalu, petenis yang dijuluki FedEx ini gagal meraih gelar Grand Slam awal tahun itu seÂtelah dikalahkan petenis SpaÂnyol, Rafael Nadal , 6-7 (5), 6-2, 7-6 (5), 6-4.
Bekas petenis peringkat satu dunia ini hanya mampu meraih satu gelar Grand Slam yakni di Wimbledon. TerÂakhir dia kalah dari Novak DjoÂkovic di ATP World Tour Finals.
“Saya masih ingin berjuang dan semoga saja di tahun 2013 ini saya masih bisa meraih titel juÂara disini. Saya suka bermain meÂlawan petenis muda. Itu artiÂnya saya harus berlatih lebih keÂras lagi untuk tetap bisa berada di atas,†ujar Federer yang meÂngoÂleksi gelar Grand Slam ke-17.
Sepanjang kariernya di dunia tenis profesional, Federer sudah 14 kali berlaga di Australia TerÂbuka dengan mengantongi emÂpat kemenangan. Gelar pertama diraih Federer di tahun 2004.
Federer menambah koleksi trofi Australia Terbuka-nya di taÂhun 2006, 2007 dan 2010. di dua musim terakhir, ia hanya melangÂkah sampai babak semifinal.
Di Australian Open 2013, FeÂdeÂrer hanya menempati ungguÂlan kedua di bawah juara bertaÂhan Novak Djokovic. Tapi diriÂnya tidak melihat itu sebagai haÂlangan untuk meraih gelar keliÂma kalinya.
“Saya tahu Novak menjadi faÂvorit juara setelah dia meraih geÂlar ini dalam dua tahun berturut-turut. Tapi itu tidak masalah, jika saya menjadi favorit kedua, keÂempat atau bahkan tidak masuk ungÂgulan. Saya tahu jika saya bisa bermain bagus saya bisa memenaÂngi turnamen ini,†tegasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: