Tanpa Berkeringat, Murray Dekati Gelar Pertama 2013

Murray yang menempati unggulan pertama lolos ke final, setelah lawannya Kei Nishikori mundur karena cedera. Petenis asal Jepang ini sebenarnya tampil gemilang di awal pertandingan. Pada set pertama, dia sempat unggul 4-1, sebelum akhirnya kalah 6-4. Saat kedudukan 2-0 untuk keunggulan Murray di set kedua, Nishikoru mengalami cedera lutut dan memutuskan mundur.

Nishikori mengatakan, dirinya tidak mau mengambil risiko dengan meneruskan pertandingan. Dia khawatir cedera makin parah dan membuat peluangnya tampil di Australia Terbuka berakhir. “Saya merasakan cedera ini saat melawan Dolgopolov dan tadi pagi ini semakin buruk. Tapi saya tetap memutuskan bermain,” kata Nishikori.

Selanjutnya, Murray akan ditantang petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov yang berhasil menyingkirkan petenis Siprus, Marcos Bagdatis 6-3, 6-3, 5-7 dan 7-6 (7-5).

“Saya tidak tahu apakah dia (Dimitrov, red) akan gugup atau dia akan menikmati duel nanti. Kita lihat saja besok,” ujar Murray yang pernah mengalahkan Dimitrov di pertemuan pertama keduanya di Thailand Terbuka 2011 lalu.

“Grigor punya banyak variasi permainan dan dia punya banyak jenis pukulan. Dia adalah salah satu petenis yang punya single-handed backhand, dia lebih banyak melakukan slice,”  ujarnya.

Sementara di turnamen lain, petenis putri peringkat empat dunia Agnieszka Radwanska sukses meraih gelar pertamanya musim 2013. petenis Polandia ini sukses menjuarai turnamen Auckland Classic, setelah mengalahkan petenis Belgia, Yanina Wickmayer 6-4 dan 6-4.

Dalam pertandingan yang berlangsung di bawah angin kencang, kedua pemain sempat kesulitan melakukan servis. Namun, Radwanska dengan cerdik terus memainkan bola yang membuat Wickmayer kerap melakukan unforced errors. Akhirnya Radwanska menang dalam 95 menit.

“Saya sangat, sangat senang. Tak ada yang lebih baik dari menjadi juara di awal tahun. Gelar ini merupakan cara yang hebat sebelum menghadapi Australia Terbuka,” ujar Rad­wanska. [Harian Rakyat Merdeka]