.Petinju Inggris, Amir Khan akhirnya mampu membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di papan atas petinju profesional dunia. Petinju keturunan Pakistan itu berhasil meraih kemenangan Knock Out (KO) atas Carlos Molina dalam patai nongelar kelas welter ringan kemarin pagi WIB.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Los Angeles Memorial Sport Arena itu, peÂtinju yang berjulukan The King ini mengandalkan kecepatan dan kekuatannya untuk memukul Molina di setiap ronde.
Akan tetapi di pertengahan duel, Molina yang merupakan petinju Amerika Serikat itu muÂlai mengeluarkan banyak darah di bagian wajah. Sehingga, atas saran dari kubu Molina, wasit Jack Reiss menghentikan pertaÂrungan di akhir ronde keÂseÂpuluh.
“Seperti kalian lihat, saya tampil lebih sabar. Meski ia meÂmukul saya, saya hanya menjaÂlankan strategi dan bertahan dengan gaya saya,†kata Khan.
Dengan demikian, peraih medali perak tinju kelas ringan Olimpiade Athena 2004 silam ini memperbaiki rekor bertanÂdingÂnya dengan 27 kali menang (18 KO) dan tiga kali kalah (dua KO). Sedangkan bagi Molina, ini merupakan kekalahan perÂtama sehingga rekornya menjadi 15 kali menang sekali kalah.
Khan juga membuktikan diriÂnya mampu pulih setelah mengaÂlami dua kekalahan beruntun dari Lamont Peterson (10/12/2011) dan Danny Garcia (14/7/2012). Ini juga menjadi kemeÂnangan perdana petinju 26 tahun ini di bawah pelatih arahan baruÂnya, Virgil Hunter.
Khan kalah secara kontroverÂsial dari petinju AS, Lamont Peterson, Desemeber tahun lalu. Ia kemudian makin terpuruk setelah dipukul KO oleh Danny Garcia pada ronde keempat, Juli lalu.
Khan berharap mendapat keÂsempatan pertarungan ulang menghadapi Garcia setelah peÂtinju AS ini menghadapi Zab Judah, Februari mendatang.
“Saya siap menghadapi GarÂcia, di mana saja, kapan saja,†kata Khan. “Ia hanya beruntung dan menjatuhkan saya lewat pukulan untung-untungan,†tambahnya.
Khan kini ditangani oleh Virgil Hunter setelah putus huÂbungan dengan pelatih Manny Pacquiao, Freddie Roach. “Virgil mengajarkan saya memahami tinju. Jika saya mampu mengguÂnakan kecepatan saya, tidak akan ada yang mampu menghadapi saya,†ungkapnya.
Di partai lain, petinju Filipina, Nonito Donaire juga berhasil memukul KO petinju Meksiko, Jorge Arce pada akhir ronde ketiga di kelas bantam WBO. Pukulan hook kiri yang keras dari Donaire ke arah dagu Arce langsung menjatuhkan petinju Meksiko tersebut. Sehingga, wasit langsung menghentikan pertarungan pada detik terakhir ronde ketiga itu.
“Saya memang berusaha membuat dia lelah dan bermain terbuka,†kata Donaire.
Donaire mencatat rekor bertaÂrung 31-1 dengan 20 KO. Ia tidak pernah kalah sejak 2001 lalu.
Kemenangan ini juga seolah mengembalikan kebanggaan rakyat Filipina yang tercoreng oleh kekalahan KO ronde keenam Manny Pacquiao saat menghadapi petinju Meksiko lainnya, Juan Manuel Marquez, pekan lalu.
“Memang banyak yang seolah berharap seperti itu. Semoga mereka menjadi bangga dengan apa yang saya lakukan,†lanjut Donaire. Arce kini mencatat rekor bertarung 61-7-2. Ia meÂngaÂtakan, ini merupakan pertaÂrungannya yang terakhir. “Karier saya sudah berakhir,†kata Arce. “Saya kalah oleh petinju terÂbaik,†ungkapnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: