Menjamu San Marino di StaÂdion Wembley, dalam lanjutan pertandingan ketiga di Grup H babak kualifikasi Piala Dunia 2014, Sabtu (13/10), Inggris akan meÂnurunkan mesin golnya WayÂne RooÂney. Sebagai salah seÂorang peÂmain “senior†di Three Lions, RooÂney ingin memÂÂberikan teladan.
“Saya berharap, melawan San Marino adalah waktu yang tepat unÂtuk menunjukkan kapasitas saÂya sebagai salah seorang peÂmain senior. Dengan beberapa peÂmain baru dalam tim Inggris seÂkarang, saya kira kombinasi yuÂnior-senior akan sangat baÂgus,†ucapnya.
Ucapan terbuka pemain kelaÂhiran 24 Oktober 1985 ini meÂnyiratkan bahwa ia telah mengÂalami pendewasaan dan berubah. Rooney yang beberapa tahun lalu dikenal sebagai pemain yang memiliki emosi meledak-ledak di lapangan dan bisa melakukan pelanggaran konyol kini sudah lebih baik.
Inspirasi Roo untuk menjadi lebih baik diakui datang dari CanÂtona. Tanpa ragu, pelatih Rooney di Manchester United Sir Alex FerÂguÂson juga meÂnyebut Cantona sebaÂgai pemain besar.
“Saya selalu ingat pujian Sir Alex kepada Cantona yang mamÂpu memberikan motivasi kepada pemain muda. Hal itu yang ingin saya tiru. Semoga saya bisa seperÂti Cantona,†tutur Rooney.
Disinggung mengenai transÂforÂÂmasi sikapnya yang tak semeÂledak-ledak dulu di Inggris, beÂkas pemain Everton itu punya alaÂsan sendiri. Yakni, menganÂtarkan Inggris mengulang prestasi 1966 saat menjuarai Piala Dunia.
Nah, sejauh ini Rooney memÂbela Inggris sebanyak 76 kali. Dari angka itu, pemain berusia 26 tahun tersebut sudah meÂnyumÂbangkan 29 gol untuk Inggris di semua ajang.
Kemungkinan bapak satu anak ini menjadi kapten di laga lawan San Marino sangat terbuka. SteÂven Gerrard yang biasanya berÂtindak sebagai leader harus abÂsen karena terkena akumulasi karÂtu. Frank Lampard diragukan tampil karena cederanya belum pulih benar.
Sementara sang pelatih, Roy Hodgson, laga ketiganya ini haÂrus merah poin penuh. Pasalnya, di dua laga awal, meski Inggris telah menaklukan tuan rumah Moldova dengan skor 5-0 namun saat Inggris dengan terpaksa diÂtahan imbang di kandang sendiri ketika menjamu Ukraina dengan skor 1-1.
Untungnya San Marino adalah salah satu tim terlemah dalam seÂpakbola dunia dan hal ini harus bisa dipergunakan Inggris dengÂan sebaik-baiknya.
Skuad asuhan Giampaolo MazÂza adalah salah satu tim yang hampir menerima kekalaÂhan di seluruh laga kualifikasi dan neÂgara kecil yang juga memiliki sumÂber daya sangat sedikit memÂbuat mereka tidak dapat bersaing dengan tim-tim yang lebih besar seperti Inggris.
San Marino telah kalah dalam 41 pertandingan dan angka ini bisa lebih besar lagi sewaktu mereka bertamu ke Inggris. DaÂlam beberapa pertandingan terÂakhir Montenegro mengalahkan mereka dengan skor 6-0, MoldoÂva 4-0, Swedia 5-0 dan dibantai Belanda 11-0.
Kualitas permainan tandang mereka juga sangat buruk, di baÂbak kualifikasi untuk EURO 2012 mereka kehilangan di seÂmua 5 laga tandang dengan agreÂgat 37-0 dengan mengasumsikan 7-0 menÂjadi rata-rata skor di seÂtiap laga.
San Marino juga diyakini akan sulit bersaing di Grup H untuk lolos ke putaran final karena daÂlam Grup tersebut diisi tim-tim yang memiliki kualitas tinggi seperti Montenegro, Inggris, PoÂlanÂdia, dan Ukraina. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: