.Kontingen Papua mengaÂwali Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dengan ciamik. Tim asal Indonesia Timur itu mengantongi dua medali emas cabang dayung putri dari tiga noÂmor yang diperlombakan.
Bertanding di Danau Kebun Nopi, Kabupaten Kuantan SiÂngingi, Riau, kemarin siang WIB, tim Papua berhasil meraih medali emas dari nomor kayak dua (K2) dan kayak empat (K4) putri 500 meter.
Di nomor K2, duet Emelia Deau dan Erni Sokoy meraih emas setelah menjadi yang terÂcepat dengan catatan waktu 1 meÂnit 54,593 detik. Pasangan Jawa Barat, Kanti dan Siti Mariam meÂraih perak K2 dengan catatan wakÂtu 2 menit 00,443 detik. SeÂmentara Ririn dan Aidah (Jawa Tengah) meraih perunggu dengan 2 menit 2,353 detik.
Emas kedua Papua disumbang oleh kuartet Loisa Enok, Viodita SoÂkoy, Yoke Entong, dan YoÂlanÂda Entong di nomor K4. Mereka tercepat dengan catatan waktu 1 menit 50,118 detik.
Catatan itu lebih cepat dari haÂsil kuartet Riau (perak- 1 menit 51,283 detik) dan Jabar (perungÂgu- 1 menit 51,393 detik).
Sementara, satu emas lain yang diperebutkan di nomor kaÂyak tunggal (K1), sukses diraih Masrifah (Jabar).
Papua juga mengawali laga penyisihan basket putri dengan gemilang. Tim putri Papua meÂmeÂnangkan pertandingan melaÂwan tim Sumatera Selatan dengÂan skor di Hall Basket Sport CenÂÂter Rumbai 68-55. i laga lainnya, Tim basket putri Jawa tengah juga menang 83-46 atas tim Jambi.
Jangan Mengeluh
Wakil Presiden, Boediono meÂngakui masih banyak kekuraÂngan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Riau 2012 yang berlangsung 9-21 September 2012.
Meski begitu, Wapres meminÂta agar atlet yang bertanding di pesta olahraga nasional empat taÂhunan itu tetap semangat meÂngukir presÂtasi dan tidak mengeluh.
“Sama-sama kita ketahui, PON (Riau) memang banyak kenÂdala. Untuk atlet, kita minta tidak mengeluh dengan keadaan seperti ini. Mari kita sama-sama sukseskan PON,†kata Boediono saat mengunjungi wisma atlet di Pekanbaru, Riau, kemarin.
Boediono juga mengakui, wisÂma atlet selama ini mamang maÂsih dihinggapi banyak masalah, karena banyaknya bangunan yang belum rampung. “Secara fiÂsik, memang belum sempurna. Tapi, setelah kita tinjau seperti air, AC sudah berfungsi. KemuÂdian selimut, kasur lemari juga ada,†kata orang nomor dua di Indonesia itu.
Dalam kunjungannya, BoeÂdioÂno juga menyempatkan diri meninjau venue lapangan temÂbak yang juga belum rampung, dan terpaksa harus memakai konÂsep minimalis. Untuk terus mempercepat pengerjaan venue tembak ini, aparat TNI juga dilibatkan untuk membantu.
Meski begitu, Boediono meÂminÂta semua pihak tak saling meÂnyalahkan terkait pelaksanaÂan PON yang terkesan tidak siap.
“Kalau memang ada kendala harus kita atasi bersama, jangan saling menyalahkan,†lanjutnya.
“Jangan sampai semangatnya tertuju pada kekurangannya. SeÂmangatnya harus dikerjakan seÂperti di Solo dulu pada waktu PON yang pertama. Bukan haÂnya untuk prestasi tapi keberÂsaÂmaan,†jelasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: