Buruknya tim Ducati seÂlama ditunggangi Valentino RosÂsi dalam dua musim memÂbuat Andrea DoÂviÂzioso sedih. Dovizioso yang akan menjadi pebalap Ducati musim depan sesumbar akan membawa DuÂcati meraih kejayaan.
Sebagai sesama pebalap ItaÂlia, Dovizioso mengaku sedih, seÂkaligus termotivasi untuk meÂngembalikan nama besar Ducati. Baginya, Ducati tetapÂlah pemilik motor terkuat di dunia. Apalagi, Dovi merasa diÂkucilkan dari posisinya di Honda musim ini.
“Ducati adalah salah satu motor terkuat di dunia. PabÂrikÂan yang selalu bertekad meÂngemÂbangkan dan bekerja keÂras untuk meningkatkan keÂmamÂpuan motor,†kata DoviÂzioso.
Pebalap berusia 26 tahun ini menilai, masalah yang selama ini menggerogoti Ducati adaÂlah kurang responsif teÂrÂhadap keÂinginan pebalap. Menurut DoÂvizioso, situasi ini harus berÂubah.
“Bagi saya, Ducati juga seÂhaÂrusnya berubah. Pengalaman bersama Valentino telah memÂberi Ducati banyak refleksi. Harus berubah, harus lebih terÂbuka,†harap Dovizioso.
Meskipun demikian, Dovi teÂtap mengklaim dirinya meÂruÂpakan pebalap terbaik Italia saat ini. “Itu membuat saya maÂrah karena hal-hal yang suÂdah jelas-jelas terbukti seolah tidak dianggap. Seakan-akan hasil yang saya raih tidak diÂanggap secara serius,†ungkap Dovizioso.
“Jika saya membandingkan dengan raihan 2008-09 yang merupakan debut saya di MotoGP, maka hasil yang saya raih saat ini sangatlah berÂbeda,†tambahnya.
Sementara itu, Pebalap YaÂmaha, Ben Spies, masih terus memburu podium pertama di MotoGP musim ini. Setelah gaÂgal finis dalam tiga seri terÂakhir, pebalap kelahiran Texas ini optimistis, bisa mengakhiri paceklik podium.
“Saya positif untuk sisa tahun ini. Paketan yang kami miliki sekarang bagus, setelah menjaÂlani simulasi balapan, sehingga saya optimistis untuk mengÂhaÂdapi balapan,†ujar bekas peÂbalap Yamaha Tech 3 ini. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: