Astaga, Masih Ada Kursi Kosong

Senin, 30 Juli 2012, 10:02 WIB
Astaga, Masih Ada Kursi Kosong
ilustrasi

rmol news logo Ajang Olimpiade ternyata ku­rang mendapat antusiasme dari publik di London. Terbukti ba­nyak kursi-kursi kosong hingga minggu dini hari WIB.

Komite Penyelenggara Olim­piade London (London Organi­sing Committee of the Olympic and Paralympic Games/LO­C­OG) melancarkan investigasi  atas hal tersebut. “LOCOG se­dang melakukan investigasi pe­nuh terhadap apa yang terjadi,” kata Menteri Kebudayaan Jere­my Hunt, menteri yang mena­ngani Olimpiade, kepada BBC.

Pada Sabtu, televisi mena­yang­kan berbagai pertandingan. Orang-orang yang berdatangan ke arena pertandingan melihat se­jumlah kursi kosong pada jam-jam awal pertandingan di gelang­gang air, bola basket dan pada jam-jam berikutnya di arena tenis Wimbledon.

“Tampaknya kursi-kursi itu adalah kursi yang diperuntukkan bagi para sponsor. Tapi kalau me­reka tidak muncul, kami me­nginginkan publik bisa menda­pat­kan tiket karena keberadaan mereka akan memeriahkan per­tandingan. Jadi kami akan mena­ngani masalah ini sesegera mung­kin,” kata Hunt.

Menteri Olahraga Hugh Ro­bert­son mengatakan ia terkejut melihat arena-arena pertanding­an yang tidak dipenuhi penon­ton. LOCOG biasanya menera­kan tanda “sudah habis” bebera­pa menit setelah tiket mulai di­jual kepada publik.

Sejumlah loket di arena-arena pertandingan masih diwarnai dengan antrian orang yang ingin membeli tiket. “Saya tiap hari men­­coba dan terus mencoba men­dapat­kan tiket pertandingan se­pak bola untuk Argentina,” ka­ta se­orang pekerja bidang listrik asal Argenti­na, Lucas Lopez (34 tahun).

Nicolette Robinson (47 ta­hun), seorang konsultan merek dan desain yang semasa kecil ingin menjadi pesenam seperti pahlawannya, Nadia Comaneci, juga kecewa karena tidak bisa men­dapat tiket untuk menyak­sikan pertandingan senam di Olimpiade London.

“Saya kira setidaknya apa yang bisa saya lakukan adalah melihat mereka. Melihat mereka di televisi sementara setengah stadionnya ternyata sepi, sayang sekali. Kalau bisa saya mau membayar berapa saja supaya bisa melihat mereka,” ujarnya.

LOCOG menolak untuk mem­berikan gambaran meng­enai jum­lah orang yang hadir di are­na-are­na pertandingan pada hari Sab­tu atau berapa banyak tiket yang ter­jual. LOCOG hanya me­nye­but­kan penonton Olimpiade akan men­capai jumlah 11 juta orang.

“Saya hadir di Olimpiade Bei­jing tahun 2008 dan salah satu pelajaran yang kami dapatkan saat itu adalah stadion yang pe­nuh dengan penonton akan mem­buat suasana terbaik. Ter­baik bagi para atlet dan akan lebih menye­nangkan untuk para penonton, dan itu telah menjadi prioritas paling utama,” kata Hunt. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA