Saat memutuskan hijrah dari Yamaha ke Ducati, pebalap asal Italia ini sukses mempersemÂbahÂkan 46 kali kemenangan dan meÂnyabet empat gelar juara berÂsaÂma tim berlambang garputala terÂsebut.
Harapan Rossi mengulang sukÂses bersama Ducati rupanya tidak terwujud. Bekas pebalap HonÂda ini justru tampil buruk, karena sulit beradaptasi dengan tunggangannya. Dia hanya finish di urutan ketujuh klasemen akhir musim 2011. Selain itu, Rossi haÂnya bisa mengumpulkan 139 poin dari 18 race yang digelar.
Dia lebih sering finish di peÂringÂkat lima sampai sepuluh. BahÂÂkan, hanya sekali start dari pole dan hanya sekali naik podiÂum, itupun di peringkat ketiga.
Mengalami balapan yang sulit di musim perdananya bersama Ducati, Rossi mengaku tetap tiÂdak menyesal memutuskan hengÂÂkang ke tim asal Italia terseÂbut. MeÂnuÂrutnya, keputusannya pinÂdah ke Ducati memberinya suatu tantaÂngan lebih, yang tidak perÂnah diÂdapatkannya selama ini di tim-tim yang pernah diperkuatnya.
“Terkadang saya menyesaliÂnya, tapi ketika dipikirkan lagi, keputusan tersebut merupakan sesuatu yang harus saya coba, jaÂdi itu bukan sebuah kesalaÂhan,†ujar Rossi dilansir MotorcyÂcleÂÂÂnews.
Rossi juga mengaku, sangat meÂnikmati balapan yang sulit bersama Ducati. Dengan balapan yang penuh tekanan, dia merasa mendapat banyak kesenangan dan pengalaman yang tak pernah dirasakan sebelumnya.
“Lebih baik mencoba dan menÂdapat masalah dari pada tak pernah mencobanya sama sekali dan berÂtanya-tanya selama sisa hidup saÂya. Saya balapan dan memÂbuat seÂmua keputusan daÂlam karier saya seperti saat ini dan saya mendapat banyak keseÂnangan karena hal itu,†pungkasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: