Raja Matahari Bakal Redup

Kashiwa Reysol vs Santos

Rabu, 14 Desember 2011, 08:12 WIB
Raja Matahari Bakal Redup
Neymar

RMOL. Sepak terjang klub liga Jepang, Kashiwa Reysol, sebagai tim wakil tuan rumah Piala Dunia Antarklub 2011 bisa dibilang mengejutkan dengan mampu tampil di semifinal. Saat dipertemukan dengan jawaranya Amerika Selatan, Santos, apakah kejutan Reysol bakal terus berlanjut?

Tampilnya Kashiwa di Piala Dunia Antarklub tahun ini bu­kan lantaran memenangi Liga Cham­pions Asia. Mereka meru­pakan klub juara Liga Jepang mu­sim lalu yang menjadi wakil ne­geri Matahari Terbit sebagai tuan ru­mah kompetisi yang mem­pertemukan kampiun liga Cham­pions setiap benua itu.

Kendati bukan jawara Asia, penampilan tim berjuluk Raja Matahari itu di Piala Dunia An­tarklub begitu meyakinkan. Pada babak playoff untuk perempat final, mereka mampu mengalah­kan jawara Liga Champions Aus­­­­tralia, Auckland City 2–0. Ke­­jutan kembali diperlihatkan dengan menghentikan Monterey FC di perempatfinal melalui dra­ma adu penalti.

Ujian Reysol yang sebenarnya hadir dalam wujud tim besar San­tos di semifinal. Ya, jawara Copa Libertadores (Liga Cham­pions Amerika Selatan) musim lalu itu menjadi penghalang be­sar buat Reysol melaju ke partai final.

Jika melihat kekuatan, di atas kertas, level Santos jelas lebih ting­gi. Klub berjuluk Santastico itu memiliki pemain–pemain ber­­talenta, macam duo bintang muda yang diperebutkan klub–klub top Eropa, Neymar dan Hen­­­rique Ganzo, sampai Elano yang pernah mencicipi bermain di liga Eropa.

Toh Reysol juga tak gentar menghadapi kebesaran skuad besutan Muricy Ramalho itu. Karena kebetulan, mereka juga memiliki dua pemain asal negeri Samba, Leandro Domingues dan Jorge Wagner. Domingues bah­kan digelari pemain terbaik Liga Jepang, lantaran kontribusi po­sitifnya untuk Reysol.

Tak hanya itu, sang pelatih juga berasal dari negeri Samba, Nelsinho Baptista. Baptista me­rupakan legenda Santos. Dia per­nah menjadi pemain sekaligus pelatih klub yang berdiri sejak tahun 1912 itu. Pengalaman Nel­sinho terhadap klub–klub Brazil juga cukup banyak, dengan per­nah menjadi arsitek Corinthians, Sao Paulo, Internacional, Pal­mei­­ras, Flamengo, hingga Cru­zeiro. Dengan pengalaman se­perti itu, gaya permainan Santos sudah pasti dikenal Nelsinho.

“Memori bersama Santos ti­dak akan memengaruhi. Justru sa­ya lebih serius mempersiapkan diri menghadapi mereka. Santos adalah tim top yang diperkuat para pemain penuh talenta, tapi saya sudah mengantongi seba­nyak mungkin informasi me­nge­nai kekuatan mereka dan semoga berguna bagi para pemain,” tuturnya. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA