RMOL. Peluang Tottenham Hotspur di kancah Liga Europa berada di ujung tanduk. Kekalahan dari PAOK Saloniki kemarin malam membuat mereka bakal sulit loÂlos ke babak knockout.
Lewat kekalahan 1–2, Spurs haÂrus mengakui keunggulan waÂkil–Yunani di White Hart Lane. Dalam matchday keempat itu, Tottenham dikejutkan dengan gol cepat yang diciptakan DimiÂtrios Salpingidis menit keenam.
Belum sempat membalas, Spurs kembali kebobolan pada menit ke-13. Georgios Georgiadis yang menÂjadi kreator gol pertama kemÂbali menjadi kreator gol kedua PAOK, dengan Stefanos AthanaÂsiaÂdis yang menjadi pencetaknya.
“Kami memulai laga dengan ceroboh dan tak bertahan dengan baik. Ini adalah empat pemain belakang yang baru dan untuk 10 menit pertama, kami memulai perÂtandingan seperti kami tak saÂling kenal satu sama lain,†keluh pelatih Harry Redknapp.
Di menit 39, barulah tuan ruÂmah bisa membalas. Lewat titik putih, Luca Modric berhasil memÂperkecil ketertinggalan timÂnya. Penalti didapat setelah KonÂstantinos Stafylidis melakukan handsball di kotak terlarang. Dia pun langsung diganjar kartu meÂrah karena dinilai wasit sengaja menyentuh bola.
Tim tamu bermain dengan 10 orang, Spurs gencar melakukan serangan. Di babak kedua, pelaÂtih Harry Redknapp merubah straÂtegi dengan memasukkan GaÂreth Bale dan Kyle Walker. PeÂrubahan straÂtegi itu cukup efekÂtif karena The Lilywhites mampu terus-terusan melancarÂkan serangan. Namun sampai perÂtandingan berakhir, Spurs gaÂgal menambah gol.
Kekalahan itu membuat Spurs tertahan di peringkat tiga klaseÂmen Grup A dengan koleksi tuÂjuh poin. Meski masih ada satu laga tersisa, Redknapp mengaku peluang timnya untuk lolos dari fase grup sangat tipis.
Gareth Bale Cs akan lolos ke baÂbak 32 besar jika mereka mamÂpu menundukkan tuan ruÂmah Shamrock Rovers, namun deÂngan syarat PAOK mampu meÂngalahkan Rubin Kazan. NaÂmun, Spurs harus menang deÂngan selisih minimal enam gol.
Melihat peluang timnya yang sangat tipis, Redknapp yang baru saja menjalani operasi jantung menyatakan rasa kecewanya. BaÂgaimanapun ia masih ingin timÂnya terus berkiprah di komÂpeÂtisi Eropa.
“Saya kecewa karena kami tidak akan masuk ke babak 32 besar. (Peluang) Itu sangat tipis. Saya ingin tetap ada di kompetisi tapi itu tidak akan terjadi. Pujian penuh pada lawan, mereka beÂkerÂja keras dan terlihat berbaÂhaÂya,†pungkas pelatih berkebangÂsaÂÂan Skotlandia itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: