RMOL. Meski janji KeÂmenÂtrian PeÂmuda dan OlahÂraga (KeÂmenÂpora) memberikan perÂalatan baru belum teÂrealisasi, target tim paÂnahan Indonesia tidak berubah. Pihaknya akan berusaha meraih empat emas seperti yang ditargetkan.
Hal itu diutarakan pelatih tim panahan Endah Sulistiyorini disela-sela mendampingi anak asuhÂnya latihan di Jakarta, keÂmarin. Menurutnya, pihaknya sudah mempertanyakan masalah peralatan kepada Kemenpora, namun tidak ada tanggapan.
Lantaran belum ada kepastian, Pengurus Pusat Panahan IndoÂnesia (PB Perpani) berinisiatif memÂbeli lima lusin atau 60 buah anak panah karena sudah sangat mendesak. “Terpaksa kami menÂjemÂput bola karena sudah tidak mungkin lagi menunggu. SeÂkaÂrang kalau alat pertandingan datang setelah SEA Games, tenÂtunya akan menjadi milik atlet, bukan inventaris,†kata Endah.
Sementara itu, Manajer PeÂlatnas Panahan, Fredy Rusandi meÂnyatakan, PP Perpani telah berÂulang kali mendesak peÂmeÂrintah agar menaruh perhatian lebih terhadap olahraga panahan, khususnya untuk masalah pengaÂdaan peralatan baru itu.
“Kalau ngomong peralatan sudah capek rasanya menunggu janji pemerintah, haÂnya Tuhan dan pihak KeÂmenpora sendiri yang tau kapan perÂalatan itu akan daÂtang,†kata Fredy.
Peralatan panahan yang dimaksud di antaranya adalah busur, anak panah, dan lensa tele. “Sudah sejak tahun lalu dijanÂjikannya, tapi tidak ada realisasi samÂpai hari ini,†katanya.
Fredy mengatakan peralatan yang digunakan pada atlet saat ini merupakan milik pribadi atlet, karena hanya itu yang terÂsedia, baik untuk latihan maupun perÂtandingan.
Keterlambatan pengadaan peralatan tersebut diakui Fredy sempat mengganggu persiapan pengurus. Namun, dia memasÂtikan bahwa kondisi psikologis Ika Yuliana dan kawan-kawan tidak akan terpengaruh dengan hal itu. “Mereka semua berada dalam kondisi yang baik, kita menÂjaga supaya hal-hal teknis tiÂdak menyentuh psikologis atlet,†kata Fredy.
Menurut Fredy, berbagai uji coba event yang dilakukan menÂjelang SEA Games meÂnunÂjukÂkan hasil yang cukup meÂmuasÂkan, sehingga dirinya optiÂmis tim panahan mampu meraih meÂdali seperti yang ditargetkan. “Untuk persiapan, sejak Januari lalu kami terus uji coba. Rata-rata sebulan sekali kita ikut keÂjuaraan di luar negeri mulai dari Italia, China, dan yang terakhir di Iran,†katanya.
Fredy khawatir jika kendala peralatan itu nantinya menjadi titik lemah tim merah putih, kaÂrena tim lawan sudah mengÂguÂnakan peralatan yang lebih baÂgus.â€Untuk lensa tele saja miÂsalnya, rata-rata negara lain suÂdah menggunakan sistem anti fog (anti kabut). Jadi pasti kami kalah jika bertanding dalam cuaÂca buruk,†kata Fredy. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: