Hindari Umpan Lambung

Jelang Indonesia vs Singapura

Rabu, 09 November 2011, 08:43 WIB
Hindari Umpan Lambung
timnas indonesia u-23
RMOL.Timnas U-23 Indonesia tidak akan melakukan umpan-umpan lambung di depan gawang lawan saat menghadapi Singapura pada pertandingan sepakbola SEA Games yang dilangsungkan di stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jumat (11/11).

Alasannya karena Singa­pura pemain belakangnya me­mi­liki postur yang cukup tinggi yang bisa menyulitkan lini depan Indonesia. Hal itu ditegaskan Asisten Pelatih U-23 Indonesia Widodo Cahyo­no Putro di Jakar­ta, kemarin.

“Jangan ada umpan lambung atau silang yang terlalu tinggi. Bisa mendatar tapi sifatnya ken­cang. Singapura memiliki bek-bek ber­postur cukup tinggi yang bisa menyulitkan kita, begitu ju­ga Thailand dan juara bertahan Ma­laysia. Anak-anak wajib me­­­­main­kan pola sesuai dengan ske­ma dan kemampuan,” sebut Widodo.

Pernyataan Widodo tersebut dibuktikan dengan latihan yang dilakukan oleh para pemain In­donesia terutama pada sesi game yang dilakukan Yongki Aribowo dan kawan-kawan. Mengguna­kan setengah lapangan, tim asu­han Rahmad Darmawan mem­pe­ragakan pola permainan pendek merapat dengan bola-bola men­d­atar dan cepat.

Seperti diketahui, setelah ber­pesta pora pada partai perdana, tim Merah Putih harus berjuang keras menghadapi tiga laga sisa, yakni kontra Singapura (11/11), Thailand (13/11) dan Malaysia (17/11), di stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Wiwid, sapaan Widodo me­nye­­but Singapura jauh lebih ba­gus dari Kamboja. Selain memi­li­­ki penyerang yang andal, mere­ka juga diperkuat oleh pemain-pe­main belakang yang sangat disiplin. “Singapura ternyata le­bih memperhatikan lini bela­kang­nya. Mereka benar-benar di­si­plin saat menyerang maupun ber­tahan,” jelasnya.

Anak asuhnya memang diin­struk­sikan untuk lebih mema­tang­kan kerjasama dan mening­kat­­kan efektivitas.

“Jika berbicara ideal, tentu sa­tu peluang satu gol. Namun kita harus mengerti kondisi anak-anak yang kadang masih terbawa nafsu. Karena itulah kami fokus pada penyelesaian akhir secara efektif,” tukas Wiwid.

Dalam sesi latihan sore kema­rin, empat amunisi tajam Indone­sia, Lukas Mandowen, Ferdi­nand Sinaga, Titus Bonai dan Pa­trick Wanggai berlatih terpisah. Mere­ka di drill oleh pelatihnya ba­gai­mana melakukan variasi serangan di depan gawang lawan.

Mereka menghadapi langsung satu gawang khusus. Keempat­nya terlihat melakukan beberapa variasi kombinasi untuk memak­simalkan peluang di depan ga­wang. Kuartet ini berulangkali me­mertontonkan alternatif sera­ngan yang membuat situasi tidak monoton.

Widodo kadangkala mema­sang duet, bahkan memperaga­kan strategi tridente.

Menurut Widodo, menghadapi laga selanjutnya, anak asuhnya memang diinstruksikan untuk lebih mematangkan kerjasama dan meningkatkan efektivitas. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA