Diiringi Gerimis, Djokovic Fantastis

The Djoker Cetak Juara Grand Slam ke-4

Rabu, 14 September 2011, 03:13 WIB
Diiringi Gerimis, Djokovic Fantastis
Novak Djokovic
RMOL.Novak Djokovic kembali mempertegas statusnya sebagai petenis nomor satu dunia. The Djoker, julukan Djokovic berhasil meraih gelar grand slam ketiganya di musim ini.

Gelar itu diraih setelah Djo­kovic menumbangkan petenis Spanyol Rafael Nadal di partai final Amerika Serikat Terbuka 6-2, 6-4, 6-7 (3-7) dan 6-1 di Ar­thur Ashe Stadium, New York, AS, kemarin.

Bagi petenis Serbia, keme­na­ngan AS Terbuka tersebut te­rasa sungguh istimewa, karena suk­ses menyempurnakan pres­tasinya di ajang grand slam mu­sim ini. Sebelumnya, dia menya­bet dua gelar grand slam yaitu Aus­tralia Terbuka dan Wim­bledon di mu­sim ini. “Saya ber­ada di satu ta­hun yang luar biasa dan itu akan te­rus terjadi. Ini be­nar-be­nar nya­ta. Ini perasaan yang luar bia­sa,” kata Djokovic.

Djokovic sangat gembira, ka­rena selain menjuarai AS Ter­bu­ka, dia juga berhasil me­lam­pi­as­kan dendamnya kepada Nadal yang mengalahkannya di final musim lalu.

“Setiap kali saya bermain de­ngan Rafa, itu menjadi sebuah tantangan besar,” ujar Djokovic yang beberapa waktu lalu meng­geser posisi Nadal sebagai pe­ma­in nomor satu dunia.

Pada kesempatan sama, Djo­ko­vic mengakui, memang sulit un­tuk memenangi pertandingan ter­sebut. Dia berharap masih akan terus bertemu dengan Nadal le­bih banyak lagi di pertandingan-pertandingan sulit pada tahun-tahun mendatang.

“Dalam pertandingan-pertan­dingan besar, pemenang ditentu­kan oleh selisih poin yang kecil, cuma beberapa poin. Saya kira orang yang bisa menjadi peme­nang­nya adalah orang yang per­caya bahwa ia akan memenangi pertandingannya,” kata Djok­o­vic yang telah menang dalam 64 per­tandingan dan hanya 2 kali kalah dalam 10 gelaran turnamen.

Kemenangan ini juga meleng­kapi raihan gelarnya di grand slam menjadi empat kali setelah mengawali pada Australia Ter­buka 2008. Sedangkan, bagi Na­dal yang mengoleksi sepuluh ge­lar grand slam, ini memper­pan­jang ke­kalahan menjadi enam dari enam pertemuan dengan Djoko­vic sepanjang 2011.

Keenam pertandingan itu, tiga di lapangan keras (Pasific Life Open, Sony Erricson Open, US Open), dua di tanah liat (Mutua Madrilena Madrid Open, Inter­na­­­zionali BNL d’Itali), dan satu di rumput (Wimbledon).

Nadal, yang menghadapi 26 “break point” dari lawannya ser­ta membuat 32 “winner” diban­ding 55 yang dilakukan lawan­nya, mengatakan, dia akan mem­buat perhitungan dengan Djo­ko­vic pada pertemuan selanjutnya.

“Saya kecewa kalah, tetapi No­vak sudah melakukan sesuatu yang tidak dapat dibayangkan tahun ini. Tapi apa yang sudah dilakukannya tahun ini saya kira tidak mungkin terjadi lagi,” tan­das Nadal.

“Kami bermain habis-habisan. Saya berusaha bermain agresif, tapi lawan saya melakukan hal yang amat fantastik. Saya ber­juang atas setiap bola yang di­sam­paikannya,” katanya.

Djokovic tiba di lapangan de­ngan dukungan sekitar 23.000 penonton, untuk bertanding tepat satu hari setelah peringatan ta­hun ke-10 serangan 10 Septem­ber di negara itu.

Dalam suasana hujan gerimis di sekitar area pertandingan, Na­dal dan Djokovic menampilkan per­mainan panas. Keduanya sa­ling melakukan serangan lewat puku­lan-pukulan kerasnya. [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA