Gelar itu diraih setelah DjoÂkovic menumbangkan petenis Spanyol Rafael Nadal di partai final Amerika Serikat Terbuka 6-2, 6-4, 6-7 (3-7) dan 6-1 di ArÂthur Ashe Stadium, New York, AS, kemarin.
Bagi petenis Serbia, kemeÂnaÂngan AS Terbuka tersebut teÂrasa sungguh istimewa, karena sukÂses menyempurnakan presÂtasinya di ajang grand slam muÂsim ini. Sebelumnya, dia menyaÂbet dua gelar grand slam yaitu AusÂtralia Terbuka dan WimÂbledon di muÂsim ini. “Saya berÂada di satu taÂhun yang luar biasa dan itu akan teÂrus terjadi. Ini beÂnar-beÂnar nyaÂta. Ini perasaan yang luar biaÂsa,†kata Djokovic.
Djokovic sangat gembira, kaÂrena selain menjuarai AS TerÂbuÂka, dia juga berhasil meÂlamÂpiÂasÂkan dendamnya kepada Nadal yang mengalahkannya di final musim lalu.
“Setiap kali saya bermain deÂngan Rafa, itu menjadi sebuah tantangan besar,†ujar Djokovic yang beberapa waktu lalu mengÂgeser posisi Nadal sebagai peÂmaÂin nomor satu dunia.
Pada kesempatan sama, DjoÂkoÂvic mengakui, memang sulit unÂtuk memenangi pertandingan terÂsebut. Dia berharap masih akan terus bertemu dengan Nadal leÂbih banyak lagi di pertandingan-pertandingan sulit pada tahun-tahun mendatang.
“Dalam pertandingan-pertanÂdingan besar, pemenang ditentuÂkan oleh selisih poin yang kecil, cuma beberapa poin. Saya kira orang yang bisa menjadi pemeÂnangÂnya adalah orang yang perÂcaya bahwa ia akan memenangi pertandingannya,†kata DjokÂoÂvic yang telah menang dalam 64 perÂtandingan dan hanya 2 kali kalah dalam 10 gelaran turnamen.
Kemenangan ini juga melengÂkapi raihan gelarnya di grand slam menjadi empat kali setelah mengawali pada Australia TerÂbuka 2008. Sedangkan, bagi NaÂdal yang mengoleksi sepuluh geÂlar grand slam, ini memperÂpanÂjang keÂkalahan menjadi enam dari enam pertemuan dengan DjokoÂvic sepanjang 2011.
Keenam pertandingan itu, tiga di lapangan keras (Pasific Life Open, Sony Erricson Open, US Open), dua di tanah liat (Mutua Madrilena Madrid Open, InterÂnaÂÂÂzionali BNL d’Itali), dan satu di rumput (Wimbledon).
Nadal, yang menghadapi 26 “break point†dari lawannya serÂta membuat 32 “winner†dibanÂding 55 yang dilakukan lawanÂnya, mengatakan, dia akan memÂbuat perhitungan dengan DjoÂkoÂvic pada pertemuan selanjutnya.
“Saya kecewa kalah, tetapi NoÂvak sudah melakukan sesuatu yang tidak dapat dibayangkan tahun ini. Tapi apa yang sudah dilakukannya tahun ini saya kira tidak mungkin terjadi lagi,†tanÂdas Nadal.
“Kami bermain habis-habisan. Saya berusaha bermain agresif, tapi lawan saya melakukan hal yang amat fantastik. Saya berÂjuang atas setiap bola yang diÂsamÂpaikannya,†katanya.
Djokovic tiba di lapangan deÂngan dukungan sekitar 23.000 penonton, untuk bertanding tepat satu hari setelah peringatan taÂhun ke-10 serangan 10 SeptemÂber di negara itu.
Dalam suasana hujan gerimis di sekitar area pertandingan, NaÂdal dan Djokovic menampilkan perÂmainan panas. Keduanya saÂling melakukan serangan lewat pukuÂlan-pukulan kerasnya. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: