Tantangan Awal AVB

Sepanjang sejarah klub, Chel­s­ea baru sekali meraih trofi liga Champions, yakni saat masih di­latih Jose Mourinho pada tahun 2008. Untuk mengulang kembali ke­jayaan tersebut, The Blues me­rekrut Villas Boas yang pernah menjadi asisten pelatih Mourin­ho. Tak hanya itu, kesuksesan Vil­las Boaz membawa tim FC Por­to meraih treble trophy mu­sim lalu juga menjadi bahan per­timbangan Chelsea merekrut pe­latih asal Portugal itu.

Tantangan awal Villas Boas membawa Chelsea meraih trofi Champions adalah tim wakil Jer­man, Leverkusen.

Ini merupakan bentrok perda­na bagi kedua kubu. Meski opti­mis bisa menang, namun Villas–Boas yakin Leverkusen bakal men­jadi lawan yang menyulit­kan. Apalagi persiapan Leverku­sen lebih matang ketimbang sku­ad The Blues.

“Takkan mudah dan menjadi tan­tangan besar buat tim ini un­tuk menjadi juara di kompetisi Ero­pa. Kami hanya harus me­lang­kah setahap demi setahap. Kami hanya punya waktu dua hari untuk istirahat sebelum per­tandingan menghadapi Leverku­sen sementara Bayer punya satu hari ekstra untuk istirahat. Kami harus fokus meraih tiga poin per­tama sebelum pergi ke Valencia,” ujarnya.

Ya, saat bertandang ke Stam­ford Bridge, Leverkusen me­mang dalam percaya diri tinggi. Mereka kini menjadi pemimpin klasemen sementara Bundesliga dengan 10 poin hasil tiga keme­na­ngan, satu seri, dan satu kalah.

Terakhir, The Factory Squad meng­gasak Augsburg 4–1 sete­lah pelatih Robin Dutt meng­gu­nakan strategi anyar, menduet­kan ge­landang gaek Michael Bal­lack dan kapten Simon Rol­fes di lini tengah. Namun Dutt belum be­rani memaparkan lagi strategi ba­runya itu saat kontra Chelsea ka­rena dia mengincar hasil terbaik di Stamford Bridge saja. [rm]