Dalam laga tersebut wasit Kenny Bayless memutuskan unÂtuk menghentikan
pertandingan di ronde kesembilan setelah KatÂsidis terlihat ‘loyo’ dan tidak sangÂgup lagi memberikan perÂlaÂwanan pada Marquez yang meÂmiÂliki rekor 52-5-1, 38 dianÂtaÂranya menang KO.
Sejak ronde pertama, Marquez terus melakukan serangan deÂngan menggunakan beberapa puÂkulan kombinasi yang kuat. KaÂruan serangan demi serangan yang dilancarkan Marquez memÂbuat Katsidis kewalahan.
Di ronde kedua, Katsidis muÂlai melakukan tekanan pada MarÂquez. Katsidis mulai melemÂparÂkan pukulan akurat ke wajah dan perut Marquez. Namun, peÂtinju Meksiko itu mampu memÂberikan serangan balik, beberapa puÂkulan Marquez berhasil menÂdarat telak di kepala dan tubuh Katsidis.
Di ronde ketiga, Katsidis kemÂbali melakukan serangan dengan
hook kiri yang keras, namun seÂrangannya belum mampu meÂnumbangkan keperkasaan MarÂquez. Padahal Dinamita, julukan Marquez sempat knock down di ronde ini.
Jual-beli pukulan terus terjadi hingga akhir ronde kelima. NaÂmun di ronde keenam beberapa pukulan keras Marquez berhasil masuk ke wajah Katsidis yang membuat wajahnya mulai memÂbengkak.
Pada ronde ketujuh, Marquez maÂkin intensif melayangkan puÂkulan ke tubuh Katsidis. SeÂrangÂan bertubi-tubi dari Marquez memÂbuat Katsidis mulai meÂlamÂbat di ronde kedelapan. Pukulan-puÂkulan yang dilancarkan KatÂsidis terlihat mengambang dan tidak bertenaga.
Puncaknya, di ronde kesemÂbiÂlan, Marquez mengguncang Katsidis dengan pukulan keras. Marquez terus menyerang deÂngan jab kanan kiri yang berÂganÂtian, membuat Katsidis makin terÂsudut. Akhirnya wasit meÂmuÂtuskan untuk menghentikan perÂtaÂrungan di ronde kesembilan deÂngan kemenangan untuk Marquez.
Sebelumnya, laga keduanya sempat tertunda karena kematian menÂdadak dari saudara Michael Katsidis pada Oktober lalu. KatÂsidis yang saat itu berlatih di ThaiÂland, terkejut saat sauÂdaÂraÂnya Stathi ditemukan tewas di rumahÂnya di Brisbane, Australia.
[RM]
BERITA TERKAIT: