Santia yang memulai dari start ke-31 berhasil meraih finis kedua pada nomor individu road race 100 kilometer dengÂÂÂan catatan waktu dua jam, 47 menit 46.52 detik. SeÂdangkan medali emas direbut pebalap Taiwan, Hsiao Mei Yu dengan catatan waktu 2:47:46.42 dan medali perunggu diraih atlet tuan rumah China, Zhao Na dengan catatan waktu 2:47:46.63.
“Saya senang bisa meraih medali perak, ini kado bagi suaÂmi saya Rochmat Nurgraha, yang berulang tahun hari Rabu (24/11) besok,†kata Santia pada wartawan seusai mencapai garis finish.
Aksi di lintasan memang cuÂkup luar biasa, dia melesat pada 300 meter menjelang finish seÂtelah berlomba dalam romÂbongÂan besar selama lebih dari dua jam itu. Pada saat tiÂkungÂan terÂakhir, Santia masih berada di peÂringkat ketiga, naÂmun dengan keÂmamÂpuan sprintnya di 300 meÂter terakhir, dia mampu beÂraÂda di temÂpat kedua sekaligus meÂmasÂtikan medali emas bagi KonÂtiÂngen Indonesia.
“Sejak awal saya hanya berÂtahan di romÂbongan besar, agar tidak terÂleÂpas dari romÂbongan beÂsar. Dan pada keÂsemÂpaÂtan terÂakhir kami meÂlaÂkuÂkan sprint dan saya berÂhasil keÂdua, balapan ini cukup berat,†ujarÂnya.
Perak yang diraih Santia meÂrupakan medali pertama seÂkaÂligus terakhir dari tim balap seÂpeda Indonesia di ajang Asian GaÂmes XVI/2010 setelah beÂbeÂrapa pebalap lainya gagal. Dia mengaku puas setelah gagal pada Individual Time Trial.
Sehari sebelumnya, Indonesia juga gagal meraih medali di baÂgian putra setelah Tonton SuÂsanto yang diharapkan meÂnyoÂdok di nomor itu gagal finish dan terjatuh di tikungan terakhir yang justeru menjadi keÂbeÂrunÂtungÂan bagi Santia.
“Saya senang karena selama ini saya nggak ditarget medali di nomor road race, namun justeru meraih tempat kedua hari ini. Terima kasih pelatih, official dan keluarga saya yang mendukung selama ini,†kata Santia.
[RM]
BERITA TERKAIT: