“Hasil di Interlagos membuat kaÂmi bisa menentukan nasib sendiri. Cukup finis kedua atau meÂmenangi balapan kami bisa membawa pulang gelar. Kami tak perlu hitung-hitungan lagi,†tulis Alonso di situs resmi Ferrari.
Saat ini, pebalap ‘Kuda JingÂrak’ itu memimpin klasemen punÂcak dengan nilai 246, diikuti pebalap Red Bull, Mark Webber (238), Sebastian Vettel (231) dan peÂbalap McLaren Lewis HaÂmilÂton dengan 222 poin.
Untuk bisa menjadi juara duÂnia, Alonso hanya cukup finis kedua atau bisa finis di posisi yang lebih rendah dari Webber dan Vettel.
“Jika kami melakukan seÂmuaÂnya dengan sempurna akhir peÂkan ini, maka kami akan meÂmiliki peluang untuk mencapai tarÂget yang kami pasang di awal muÂsim,†kata Alonso yang meraih gelar juara dunia tahun 2005 dan 2006 itu.
Sementara itu, bekas juara duÂnia F1 tahun 1978, Mario AnÂdretÂti punya prediksi lain. MeÂnuÂrutÂnya, segalanya bisa terjadi saat balapan nanti. “Kita sudah melÂihatnya sepanjang musim ini. SiÂtuasi apapun mungkin terjadi, dan mempengaruhi mereka yang ikut berkompetisi dalam peÂreÂbutan gelar juara dunia,†kata Andretti.
Lanjutnya, meski Alonso paÂling berpeluang, Webber punya mobil paling cepat di F1 saat ini. PemÂbalap Australia itu bisa memÂbukÂtikan kalau dirinya bisa bersaing dengan nama besar lainnya.
Selain itu, tandem Webber SeÂbastian Vettel, juga punya keÂungÂgulan dengan kecepatan moÂbilÂnya. Nilai plus lain pembalap Jerman ini adalah performanya yang semakin baik jelang ujung musim.
Sayang, Red Bull hingga kini meÂmastikan kalau tak akan mengunggulkan salah satu dari dua pembalapnya itu. Walau berada di posisi paling belakang, peÂbalap McLaren, Lewis HaÂmilÂton bisa saja menjadi kuda hitam dengan mendapat keajaiban di seri pamungkas akhir pekan ini.
[RM]
BERITA TERKAIT: