Hal itu ditegaskan Principal FerÂrari, Stefano Domenicali meÂnanggapi isu akan adanya skeÂnaÂrio khusus yang dilakukan FerÂrari. Menurutnya, ketimbang meÂmiÂkirkan urusan tetek-beÂngek, mendingan memfokuskan pada pebalap masing-masing.
“Kami tidak akan mengubah penÂdekatan kami dan harus foÂkus pada diri sendiri. Kami tidak perÂlu membuat kalkulasi yang suÂlit. Kami tahu kalau kami beÂraÂda di antara dua Red Bull (WebÂber dan Vettel), maka itu suÂdah cukup,†kata Domenicali seperti dilansir
Autosport, Selasa (9/11).
Meski gagal naik podium perÂtama dan hanya di posisi ketiga di GP Brazil akhir pekan lalu, AlonÂso tetap kokoh berada di poÂsisi puncak klasemen dengan nilai 246, atau unggul delapan poin dari rival terdekatnya Mark WebÂber dari Red Bull dan 15 poin dari Sebastian Vettel.
Untuk bisa menjadi juara, AlonÂso hanya cukup finis kedua atau bisa finis di posisi yang leÂbih rendah dari Webber dan VetÂtel. “Terlepas daÂri itu, kami harus meÂmasÂtiÂkan kalau kami harus ceÂpat, semÂpurna di kuaÂlifikasi dan kami harus meÂlaÂkuÂkan yang terÂbaik yang kami bisa,†tamÂbahnya.
Saat ditanya apakah performa moÂbil Ferrari akan cukup bagus unÂtuk menang di Abu Dhabi, DoÂmenicalli tak memberi jawaÂban pasti. Pasalnya di sana Red Bull sangat kuat. Musim lalu, tim Banteng Merah sukses membuat duo pebalapnya menempati poÂdium satu dan dua di sirkuit Yas Marina.
“Kami akan mencoba. Tentu keÂmenangan adalah sesuatu yang kami butuhkan karena hal itu akan membuat kami mudah meÂraih juara. Tanpa kalkulasi,†tanÂdas Domenicalli.
McLaren Belum Lempar HandukSementara itu, kans McLaren meÂloloskan pebalapnya Lewis HaÂmilton suÂdah pupus sepaÂruhÂnya. Walau kans tersisa tipis, McÂLaÂren menolak untuk meÂlemÂpar handuk tanda menyerah.
“Kami akan berjuang keras dan melihat apa yang bisa kami laÂkukan. Ini akan beÂrat, tapi menÂÂjadi juaÂra dunia di maÂnaÂpun meÂmang beÂrat. Selama secara maÂtematis kaÂmi masih bisa, maÂka kami akan terus berjuang,†kata Principal McLaren, Martin Whitmarsh.
Di GP Abu Dhabi pekan deÂpan, Hamilton hanya butuh keÂajaiÂban untuk jadi juara dunia. NaÂmun, Whitmarsh mengaku, seÂtuju dengan pandangan bahwa kesialan bisa dengan mudah menghinggapi para kompetitor.
“Tidak. Pembalap tidak mamÂpu menyelesaikan lomba itu buÂkanlah keajaiban. Itu sering terÂjadi di ajang balap. Jadi, mari lihat saja,†tutup WhitÂmarsh.
[RM]
BERITA TERKAIT: