Dibuka Menpora Andi MalÂlaÂraÂngeng, kemarin, diskusi diÂikuti sekitar 27 klub dari seluruh InÂdonesia, supporter, pengamat, bekas pemain sepakbola dan media yang peduli perbaikan seÂpakbola Indonesia. Dalam disÂkusi tersebut mencuat wacana perÂlunya revolusi di tubuh PSSI.
“PSSI memang perlu direÂforÂmasi bahkan mungkin direvolusi jika ingin sepakbola Indonesia maÂju,†tegas Novel Al Bakrie, GeÂneral Manajer PSIS SeÂmaÂrang..
Setidaknya ada enam tuntutan yang dihasilkan dalam diskusi yang digelar di salah satu hotel di kawasan Sudirman ini. Antara lain, penghentian penggunaan dana APBD yang disalurkan ke klub profesional agar menÂdoÂrong kemandirian dan proÂfeÂsionalitas klub.
“Penggunaan dana APBD akan membuka peluang terjaÂdiÂnya penyelewengan dana dari para pembayar pajak, jadi kami seÂÂlaku pecinta sepak bola InÂdoÂnesia, meminta APBD untuk angÂgaran klub dihentikan,†tamÂbah Novel Al Bakrie, yang menÂdiÂrikan Semarang United.
Menurut Novel, penggunaan APBD terus-terusan hanya akan membuat klub manja.
“Klub di daerah harus menÂdaÂpatkan perhatian dan memÂperÂoleh kesempatan untuk menÂdaÂpatkan pembinaan yang baik demi kepentingan sepak bola naÂsional,†tegasnya.
PSSI, oleh Novel juga diwaÂjibkan menggelar kompetisi yang jujur dan transparan untuk menjamin terlaksananya seleksi pemain berbakat dan klub yang bagus. “Kami meminta tangÂgungjawab moral mereka yang terlibat dalam mengurusi sepak bola, yakni mereka yang meÂmiliki hak suara dalam kongres PSSI yang terkesan membiarkan sepak bola nasional rusak,†imÂbuhnya.
Untuk itulah, diskusi yang diÂgagas Forum Sepakbola InÂdoÂnesia (FSBI) dan Jakmania ini akan berusaha menggalang duÂkungan dari klub-klub yang ada di Indonesia agar Nurdin Halid biÂsa mundur sendiri, atau dipakÂsa mundur. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: