Kehebatan Red Bull bersama para pembalapnya; Mark Webber dan Sebastian Vettel diterpa kritikan. Red Bull dicurigai menggunakan sayap depan ilegal sehingga laju kendaraan bisa lebih cepat.
Kitikan tersebut dilontarkan Ketua Tim Mercedes Ross Brawn, yang meminta FIA melakukan tes ulang pada kendaraan Red Bull sebelum GP Belgia (29/8). Bahkan, bos McLaren Martin Whitmarsh juga mempertanyakan hal yang sama.
Kontan saja, pembalap Red Bull, Mark Weber geram mendengar kritikan tersebut. Menurutnya, pihak FIA sendiri tidak mempermasalahkan sayap yang digunakan Red Bull.
“Rekan-rekan kami sudah bekerja luar biasa untuk mendesain mobil ini sesuai dengan regulasi. Dan kami juga bisa melewati pemeriksaan yang dilakukan FIA. Mobil ini selalu bisa melewati pemeriksaan FIA, jadi saat ada orang yang tidak menyukai apa yang mereka lihat di stopwatch,” kata Webber di Crash.
Kesuksesan Red Bull di musim ini terbilang cukup sukses, enam balapan dari 12 seri berhasil dimenangi. Catatan mereka makin luar biasa, terlihat dari merebut pole position di sesi kualifikasi dengan total 11 kali start di posisi terdepan.
Selain itu, Webber kemudian menyindir McLaren yang pada awal-awal musim lalu memperkenalkan teknologi F-duct, dan kemudian diadaptasi oleh beberapa tim lain. “Ada tim yang melakukan sesuatu hal, sementara tim lain melakukan hal lainnya. Seperti McLaren memakai F-duct, yang merupakan ide sensasional. Kami dibuat repot dengan teknologi itu,” ujarnya.
Terlepas dari adanya kritikan tersebut, Webber mengaku sangat puas dengan kemampuan kedaraannya. Bahkan Webber optimis bisa menjuarai musim ini.
Bekas bos tim Benetton dan Renault Flavio Briatore juga percaya jika Webber bisa menjadi juara musim ini. “Awas, Webber sedang melaju untuk memenangkan gelar. Apa yang telah dilakukan di GP Hungaria Minggu lalu sangat fenomenal,” kata Briatore kepada Gazzetta dello Sport dikutip Autosport.
Briatore juga menjelaskan, Webber yang menduduki posisi empat klasmen pada tahun lalu telah menaikkan permainannya musim ini. “Mark pembalap yang prestasinya luar biasa. Sekarang dia lebih tenang dan lebih dewasa. Di Hungaria dia menunjukannya dan dia berani mengambil risiko dengan menggunakan ban lunak hingga tiga per empat dari total jarak balapan,” katanya.[RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.