Beragam kesenian tradisional ditampilkan sebagai bentuk komitmen melestarikan budaya Betawi di tengah perkembangan zaman.
“Di Jakarta, sanggar seni sangat banyak. Akan sangat disayangkan jika mereka rutin berlatih, tetapi tidak memiliki panggung," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno dikutip dari PPID DKI Jakarta.
Karnaval ini menjadi ajang ekspresi seni, edukasi budaya, serta penguatan identitas Betawi agar tetap hidup dan dikenal generasi muda.
Rano menyampaikan bahwa Sarendo-rendo merupakan tradisi Betawi yang menandai penutupan tahun.
Momentum ini dimaknai sebagai ajakan untuk merayakan kebersamaan, merefleksikan perjalanan kota, serta menyambut akhir tahun dalam suasana yang hangat dan inklusif.
“Ini bukan hanya panggung bagi para seniman, tetapi juga ruang bagi warga Jakarta untuk berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan merayakan kota yang kita cintai bersama,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: