Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyebut Rakernas menjadi momentum penyusunan rencana strategis nasional hingga 2030.
“Lazismu bersyukur termasuk lembaga yang rutin membuat rencana anggaran dan belanja. Ini bukti kepatuhan terhadap tata kelola yang diamanahkan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui konsolidasi keuangan,” kata Mujadid dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu malam, 8 November 2025.
Ia menjelaskan, dinamika geopolitik global dan nasional menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan arah kebijakan.
Sambung dia, mulai tahun depan strategi Lazismu akan diperkuat melalui integrasi data dan ekosistem program.
“Malah menjadi tidak relevan jika salah satu entitas berjalan sendiri tidak bisa mengukur dampak program yang dilakukan,” tegasnya.
Hingga September 2025, Lazismu telah menghimpun dana ZISKA sebesar Rp582 miliar atau 92 persen dari target.
Penyaluran dana mencapai Rp516 miliar dan diproyeksikan meningkat hingga Rp620 miliar pada akhir tahun.
“Semua itu diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan dengan nilai manfaat seluas-luasnya agar ada dampak berkelanjutan yang menjadi komitmen Lazismu,” tambah Mujadid.
Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hilman Latief, turut mengapresiasi capaian Lazismu.
“Tidak mudah bagi Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional yang ditentukan Undang-undang Nomor 23 tahun 2011 hingga bisa berkembang sampai sekarang ini,” ujarnya.
“Alhamdulillah Lazismu dalam penghimpunan dan pendistribusian secara nasional mengalami peningkatan yang signifikan,” tambah dia.
Hilman mendukung ikhtiar Lazismu mengejar target penghimpunan berikutnya sebesar Rp1 triliun dan muktamar Muhammadiyah yang tinggal dua tahun lagi.
Hilman juga menekankan pentingnya memperkuat program Kampung Berkemajuan di tiap provinsi.
“Lazismu dapat memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat di bidang peternakan, pertanian, dan perikanan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: