Pengakuan ini didasarkan pada dampak sitasi ilmiah yang diukur dengan metodologi terbuka dan lintas sub-bidang, sehingga kredibilitasnya diakui luas.
Fokus keilmuan Prof Maila berada pada resiliensi, thriving, dan pendidikan, serta STEM lintas disiplin yang inklusif. Ia menekankan
evidence-based teaching dan analitik pembelajaran untuk mendorong mutu dari PAUD hingga perguruan tinggi.
Pendekatan ini membuat karyanya relevan bagi para pengambil kebijakan yang membutuhkan rekomendasi berbasis data.
“Saya berharap semakin banyak perempuan percaya diri meniti jalur riset yang bermakna dan lintas disiplin,” tutur Prof Maila dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Rabu, 24 September 2025.
Saat ini, Prof Maila mengemban tugas sebagai Penasihat Ahli Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Di ranah ini, ia menerjemahkan temuan ilmiah ke dalam arsitektur kebijakan penguatan kompetensi guru, pembelajaran bermakna, dan implementasi STEM yang terjangkau dan adil.
Secara global, Top 2% menyaring sekitar 100 ribu peneliti sebagai dua persen teratas di bidang masing-masing. Meski demikian, porsi ilmuwan perempuan di daftar Indonesia masih terbatas, diperkirakan sekitar 10–15 persen.
BERITA TERKAIT: