Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPPA) KBB telah menerima 87 laporan kekerasan seksual sepanjang Januari hingga September 2025.
Angka tersebut tidak hanya melampaui total kasus sepanjang tahun lalu yang tercatat 71 kejadian, tetapi juga mengungkap kenyataan, sebagian besar pelaku adalah orang-orang yang dikenal dan dipercaya korban.
"Memang kasus di PPA seperti itu. Kalau ada satu yang viral, cenderung lebih banyak yang terungkap," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DPPKBPPPPA KBB, Rini Haryani, Minggu 21 September 2025.
Dari data yang dihimpun, sebaran kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Ngamprah dengan 18 laporan, disusul Padalarang (12 kasus), dan Cipatat (11 kasus). Sisanya tersebar merata di hampir seluruh wilayah KBB.
Sebanyak 55,4 persen korban merupakan anak-anak di bawah usia 18 tahun, sementara sisanya 44,6 persen adalah remaja dan dewasa muda di bawah usia 30 tahun. Data memperlihatkan, kekerasan seksual kini mengincar kelompok usia yang seharusnya dalam masa tumbuh dan berkembang secara sehat.
"Kalau melihat data, memang cenderung meningkat. Tahun lalu ada 71 kasus, sekarang sudah 87 kasus hanya sampai bulan September," pungkas Rini dikutip dari
RMOLJabar.
BERITA TERKAIT: