Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan data kajian cepat sementara menunjukkan wilayah paling terdampak ada di Karawang.
"Wilayah yang terdampak gempa bumi juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat, serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis 21 Agustus 2025.
Di wilayah tersebut, Abdul Muhari memaparkan, dampak fisik yang dialami oleh masyarakat sekitar, baik secara pribadi maupun publik.
"Sebanyak delapan rumah dilaporkan mengalami kerusakan, dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari delapan KK (kepala keluarga)," kata Abdul Muhari.
Lebih lanjut, Abdul Muhari memastikan tim reaksi cepat tanggap masih terus melakukan pendataan terkait dengan dampak bencana alam yang terjadi semalam tersebut.
"Hingga siaran pers ini diturunkan, tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan," kata Abdul Muhari.
"Perkembangan data lebih detil terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan," demikian Abdul Muhari.
Gempa tersebut terjadi pada Rabu malam, 20 Agustus 2025 pada pukul 19.52 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 6,52 derajat Lintang Selatan dan 107,25 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km arah tenggara dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.
BERITA TERKAIT: