Wali Kota Bogor, Dedie Rachim bersama Satgas Pangan dari Polresta Bogor Kota melakukan sidak ke Pasar Gembrong Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Senin 28 Juli 2025.
Dedie Rachim mengatakan, sidak ini dilakukan untuk menindaklanjuti temuan pemerintah pusat terkait beras oplosan yang ditemukan di sejumlah daerah.
Namun Dedie mengaku tidak menemukan adanya beras oplosan.
"Di sini (Pasar Gembrong) tidak ada (beras oplosan). Jadi masih aman," kata Dedie dikutip dari
RMOLJabar.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan apakah di pasar lain ditemukan beras oplosan atau tidak. Kalau pun ada, kata Dedie, pihaknya meminta kepada para pedagang beras untuk menjualnya dengan harga murah.
"Ya, kalaupun ada. Saya minta harganya diturunkan saja, karena sudah dioplos," kata Dedie.
Mantan Wakil Wali Kota Bogor itu juga meminta masyarakat untuk berbelanja beras langsung ke pasar, dan teliti, serta waspada agar tidak dirugikan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, praktik pengoplosan beras telah merusak program SPHP yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk memastikan akses masyarakat terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Ia juga menyinggung temuan sebelumnya bahwa 212 merek beras di 10 provinsi bermasalah, dengan kerugian masyarakat mencapai Rp99,35 triliun per tahun akibat praktik serupa.
"Kami akan terus bersinergi dengan Satgas Pangan Mabes Polri dan aparat penegak hukum lainnya untuk memastikan tidak ada lagi oknum yang bermain-main dengan pangan rakyat. Pelaku harus dihukum berat untuk efek jera," kata Amran.
BERITA TERKAIT: