Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma mengatakan, Diklatasar Paskokat bertujuan membentuk kader-kader patriotik yang siap tampil di garis depan pengabdian bagi bangsa dan gereja.
"Kehadiran Paskokat adalah bagian dari langkah strategis memperkuat visi besar organisasi," kata Gusma dalam keterangan resmi.
Lewat Diklatsar ini, Gusma ingin Paskokat akan menjadi motor penggerak gerakan-gerakan kemanusiaan Pemuda Katolik, mulai dari tanggap bencana, advokasi sosial, hingga keterlibatan dalam gerakan kebangsaan.
"Ini bukan sekadar pelatihan fisik, tetapi proses kaderisasi untuk melahirkan patriot muda Katolik yang peka, tangguh, dan siap pakai di masyarakat,” kata Gusma yang juga didaulat sebagai Panglima Nasional Paskokat.
Di sisi lain, sebagai bentuk komitmen kebangsaan lintas iman, kegiatan ini menghadirkan instruktur dari Satuan Koordinasi Nasional Banser-Ansor (Satkornas Banser), yang memberikan pelatihan kedisiplinan dan wawasan bela negara.
“Kita belajar dari siapa saja, selama itu memperkuat komitmen kita kepada Pancasila, NKRI, dan nilai-nilai kemanusiaan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan dan solidaritas lintas organisasi adalah fondasi penting Indonesia hari ini dan ke depan,” ujar Gusma.
"Melalui Paskokat, organisasi ini memperkuat barisan kader yang siap tampil dalam kerja-kerja konkret di desa, di kota, bahkan dalam situasi darurat kemanusiaan," sambung Gusma.
Terakhir, Diklatsar Paskokat juga mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda masa depan yang siap bertindak, menginspirasi, dan berani menyuarakan keadilan.
"Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian penguatan struktur Paskokat di seluruh Indonesia, yang dirancang untuk bersinergi dengan jaringan organisasi, lembaga sosial, dan institusi kebangsaan lainnnya," kata Gusma.
BERITA TERKAIT: