Munas III Pesparani

Menag: Jangan Pertentangkan Seni dan Agama

Minggu, 11 Mei 2025, 15:02 WIB
Menag: Jangan Pertentangkan Seni dan Agama
Menteri Agama Nasaruddin Umar resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) III Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN)/Ist
rmol news logo Jangan pernah mempertentangkan seni dan agama. Karena seni mempunyai semangat yang sama dengan agama.

Demikian pesan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) III Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) di Auditorium Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat 10 Mei 2025.

Pembukaan Munas sendiri diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dan Uskup Sintang Mgr. Valentinus Saeng, CP.

Nasaruddin mengaku mendukung penyelenggaraan Munas III LP3KN yang menekankan pentingnya menjadikan seni sebagai mitra agama, bukan lawannya.

“Jangan pernah mempertentangkan seni dan agama. Seni mempunyai semangat yang sama dengan agama. Malam ini kita menyaksikan sesuatu yang sangat indah,” ujar Nasaruddin dikutip Minggu 11 Mei 2025.

Tak hanya itu, Menag juga menilai bahwa Pesparani bukan hanya sebuah ajang seni panggung, melainkan panggung peradaban Indonesia. 

Sebab, menurut Menag, tujuan dari kegiatan seperti Pesparani adalah untuk membangun kehidupan bersama di tengah masyarakat dalam perbedaan tanpa saling mengusik.

“Di sinilah letak kekuatan bangsa kita. Di Indonesia bukan hanya keindahan alam yang luar biasa, tetapi masyarakatnya juga memiliki hati yang indah,” kata Menag.

Sementara itu, Ketua Umum LP3KN, Muliawan Margadana mengagumi visi besar Menag yang mencetuskan gagasan Kurikulum Berbasis Cinta.

“Kurikulum Berbasis Cinta mencerminkan semangat kebangsaan yang luar biasa. Ini selaras dengan semangat Pesparani yang memadukan iman dan cinta Tanah Air,” kata Muliawan. 

Sedangkan Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Paskalis Bruno Syukur mengajak kepada seluruh peserta agar terus membangun kehidupan bergereja dengan semangat musik liturgi.

“Musik liturgi bukan hanya sarana ekspresi iman, tetapi juga kekuatan untuk membangun jembatan antargenerasi dan antarbudaya,” kata Uskup Bogor tersebut.rmol news logo article
 


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA