Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat Apel Kesiapsiagaan Bencana di Balai Kota mengatakan, kompleksitas geologis dan demografis Kota Bandung membuat wilayahnya rentan terhadap berbagai bencana, mulai dari banjir, longsor, angin puting beliung, sampai potensi likuifaksi.
“Bencana memang tidak diharapkan, tapi kita harus bisa hidup berdampingan dengannya. Karena itu, kita harus membentuk masyarakat tangguh bencana sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia Kota Bandung,” kata Farhan seperti dikutip dari
RMOLJabar, Minggu 27 April 2025.
Menurut Farhan, perlu kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi bencana, lewat pendekatan Pentahelix yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Tanpa kerja sama lintas sektor, kesiapsiagaan tidak akan optimal.
Farhan menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Bandung tengah menyelesaikan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Nomenklatur dan regulasinya sudah disahkan. Sekarang kita sedang menyusun organisasi dan mengisi sumber daya manusianya,” kata Farhan.
Dikutip dari laman ITB, likuifaksi dapat diartikan sebagai perubahan material yang padat (solid), dalam hal ini berupa pasir lepas jenuh, yang akibat kejadian gempa, material itu seakan berubah karakternya seperti cairan (liquid).
Likuifaksi hanya bisa terjadi pada tanah yang jenuh air (saturated). Air itu terdapat di antara pori-pori tanah dan membentuk tekanan air pori.
BERITA TERKAIT: