Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan keyakinannya itu saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan Jawa Timur , Jumat 14 Maret 2025.
Dalam rapat yang turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) tersebut, Khofifah memaparkan kondisi pangan di Jatim surplus dan aman.
“Alhamdulillah, saat ini kondisi pangan di Jatim surplus dan aman. Mulai beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai rawit dan beras. Bahkan, Jatim menjadi produsen padi terbesar di Indonesia. Terima kasih juga kepada Pak Menko telah memberikan atensi, support ke Jatim selama ini," kata Khofifah, dikutip Sabtu 15 Maret 2025.
Ia juga memaparkan bahwa target produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 12,7 juta ton pada 2025 dapat tercapai jika 488.379 hektare lahan kurang produktif di Jatim dapat dioptimalkan melalui sistem irigasi yang memadai.
"Kami optimistis target peningkatan produksi GKP sebesar 12,7 juta ton bisa dicapai jika lahan kurang produktif dapat dioptimalkan dengan baik," katanya.
Jatim secara konsisten menjadi provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia selama lima tahun terakhir.
Produksi padi Jatim tercatat sebesar 9,94 juta ton GKP (5,74 juta ton beras) pada 2020, 9,79 juta ton GKP (5,65 juta ton beras) pada 2021, 9,53 juta ton GKP (5,5 juta ton beras) pada 2022, dan 9,71 juta ton GKP (5,61 juta ton beras) pada 2023.
Untuk mencapai target produksi, Khofifah menekankan pentingnya penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tepat.
Saat ini, panen masih dilakukan secara manual oleh kelompok tani (Gapoktan).
Zulhas dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya stabilitas harga bahan pokok serta pengelolaan panen raya.
"Saat ini harga sembako di Jawa Timur sangat baik, bahkan cenderung turun. Saya meminta Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk memastikan kondisi ini tetap terjaga agar masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Lebaran dengan tenang dan bahagia," ujar Zulhas.
Sementara AHY, menekankan pentingnya peran infrastruktur dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan.
BERITA TERKAIT: