Dian mengaku terjebak banjir ketika banjir besar datang memasuki rumahnya pada Selasa 4 Maret 2025 sekitar pukul 03.00 WIB.
"Iya jam 12 (malam) air itu masih biasa saja. Ternyata ada yang jebol tanggul belakang, terus meluber. Terus air gede sampai empat meter di rumah saya, sampai lantai dua sepinggang," kata Dian saat ditemui
RMOL di lokasi pengungsian di Kantor Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kota Bekasi, Rabu 5 Maret 2025.
Dian mengaku bersama kedua anaknya baru dievakuasi petugas pada pukul 11.00 WIB.
"Dari malam saya di rumah terkepung air, bertiga sama anak saya, yang dua (anaknya) sudah keluar. Saya bertiga sama anak saya di dalam. Jam 11 (siang) saya baru dievakuasi. Air sudah tinggi, nggak bisa ke mana-mana. saya duduk di pinggiran pagar teras lantai dua," kata Dian.
"Dua anak saya awalnya saya suruh ke warung, cuma nggak bisa balik lagi ke rumah. Saya juga mau pergi nggak bisa karena air juga sudah tinggi, nggak berani, soalnya nggak bisa berenang," sambung Dian.
Namun Dian bersyukur saat ini sudah berkumpul dengan dua anak lainnya yang lebih dahulu berada di lokasi pengungsian.
Saat air banjir surut pada hari ini sekitar pukul 05.00 WIB, Dian mengaku sudah melihat kondisi rumahnya setelah terendam banjir.
Rumah Dian mengalami rusak, salah satunya pintu yang sudah jebol akibat derasnya aliran air banjir.
Saat ini kata Dian, anak-anaknya sedang mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
"Air belum ada, jadi mau ngapa-ngapain belum bisa, bersih-bersih juga pakai air got," pungkas Dian.
BERITA TERKAIT: