Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penjelasan Penyedia MBG di Empat Lawang soal Ulat di Makanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 23 Februari 2025, 06:36 WIB
Penjelasan Penyedia MBG di Empat Lawang soal Ulat di Makanan
Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri dan Kapolres saat meninjau dapur MBG/RMOLSumsel
rmol news logo Penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, memberikan klarifikasi terkait insiden ditemukannya ulat dalam makanan yang didistribusikan kepada siswa. 

Mereka menduga, ulat atau telur lalat muncul akibat rentang waktu distribusi yang terlalu lama.

“Kami mengirim makanan sekitar pukul 07.15 pagi, namun baru didistribusikan ke siswa sekitar pukul 11.00 siang. Seharusnya, makanan diberikan sebelum pukul 10.00 agar tetap dalam kondisi baik,” ujar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tebing Tinggi, Ade Saputra, diwartakan RMOLSumsel, Sabtu, 22 Februari 2025.

Ia juga menegaskan bahwa bahan baku yang digunakan telah dicek secara menyeluruh sebelum dimasak dan tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan, basi, atau adanya ulat. Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM Palembang untuk kepastian lebih lanjut.

Terkait insiden tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau langsung dapur penyedia MBG di Pondok Makan 2 Sepakat, Tebing Tinggi. 

Langkah ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memastikan keamanan serta kualitas program MBG.

“Hari ini kami bersama Kapolres, Sekda, serta pihak penyedia MBG meninjau langsung dapur pengolahan makanan. Kami ingin memastikan bahwa program MBG berjalan dengan baik. Evaluasi ini penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Fauzan.

Ia menambahkan, beberapa perbaikan telah dilakukan, namun masih ada catatan yang perlu diperhatikan untuk peningkatan ke depan. Program MBG tetap berjalan dengan prosedur yang lebih ketat guna memastikan keamanan pangan bagi siswa.

Sementara itu, Kapolres Empat Lawang, AKBP Abdul Aziz Septiadi menyatakan, penyelidikan terhadap insiden ulat di makanan MBG masih menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM Palembang.

“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM Palembang. Berdasarkan komunikasi terakhir, hasilnya diperkirakan akan keluar dalam tiga hingga empat hari ke depan,” jelasnya.

Sementara, di SDN 8 Tebing Tinggi, ompreng makanan MBG kembali dibagikan kepada seluruh siswa. Namun, beberapa siswa memilih membawa bekal sendiri dari rumah. 

Kepala Sekolah SDN 8 Tebing Tinggi, Pitriani, menyatakan pihak sekolah tidak mewajibkan siswa untuk mengonsumsi makanan MBG.

“Walimurid kan banyak, ada yang pro dan kontra. Kalau ada anak yang dibawakan bekal dari rumah, kami tidak bisa memaksakan mereka untuk makan MBG. Jika ada yang memilih membawa pulang makanan juga tidak masalah,” katanya.

Sementara itu, salah satu walimurid, Nurma, berharap kejadian sebelumnya tidak terulang dan makanan yang diberikan lebih terjamin kebersihannya.

“Kalau kualitas makanannya bagus dan bersih, tidak masalah. Tapi setelah kejadian kemarin, banyak ibu-ibu yang trauma dan lebih memilih membawa bekal sendiri karena takut. Saya berharap penyedia bisa lebih profesional agar anak-anak bisa mendapatkan makanan sehat secara rutin,” ujarnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA