Sejumlah warga mengeluhkan bahwa gas subsidi yang mereka beli sering kali lebih cepat habis dari biasanya. Bahkan, beberapa menemukan bahwa segel tabung sudah terbuka atau longgar, menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan dalam distribusi.
Rohmani, salah seorang warga, mendapati gas yang baru dibelinya hanya memiliki tekanan setengah saat dipasang di regulator.
"Setiap beli, baik di pangkalan maupun warung, jarum regulator hanya menunjukkan setengah. Segel tabung juga sering hilang dan tutup plastiknya longgar," ujarnya, di wartakan
RMOLSumsel, Sabtu 21 Februari 2025.
Hal serupa dialami oleh Agus Tanto. Ia bahkan mencoba menimbang gas subsidi yang dibelinya dan menemukan bahwa beratnya tidak sesuai standar.
"Setiap kali beli gas melon, isinya terasa kurang. Setelah saya timbang, ternyata memang lebih ringan," katanya.
Situasi ini membuat warga semakin khawatir, tidak hanya karena pemborosan biaya akibat gas yang cepat habis, tetapi juga risiko keselamatan jika tabung tidak tersegel dengan benar.
Menanggapi keluhan ini, Area Manager Patra Niaga Pertamina, Nanda, memastikan bahwa gas subsidi yang keluar dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) telah memenuhi standar keamanan dengan segel plastik wrap dan tutup pengaman plastik (plastic cap).
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli gas subsidi dan tidak menerima tabung yang mencurigakan.
"Jika menemukan tabung gas yang tidak sesuai standar, tolak dan laporkan. Pastikan selalu memeriksa kondisi fisiknya serta timbang sebelum membeli, baik di pangkalan maupun di warung," terang Nanda.
BERITA TERKAIT: