Teguh khusyuk berdoa di depan pusara ayahandanya, H. Kardoyo bin Djanawi yang meninggal pada tahun 1992 dan ibunda, Hj. Sulastri binti Martosoepono yang wafat pada tahun 2008. Semasa hidupnya, kedua orangtua Teguh merupakan guru.
Menurut Teguh, ziarah kubur untuk mendoakan mereka yang telah berpulang merupakan tradisi di Indonesia.
"Apalagi sebagai muslim kita juga senantiasa diajarkan untuk selalu mendoakan orang tua," kata Teguh yang dikutip redaksi.
Teguh Setyabudi dilantik sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian pada 17 Oktober 2024.
Teguh dilahirkan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada 8 Maret 1967. Dia merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara pasangan Drs. H. Kardoyo (almarhum) dan Hj Sulastri (almarhumah).
Sejak kecil Teguh dibesarkan di lingkungan pendidikan. Sebab, kedua orang tuanya adalah guru. Pendidikan dari TK sampai dengan SMA ditempuh di tempat kelahirannya Purwokerto, Banyumas.
Selepas lulus SMA pada tahun 1986 di Purwokerto, Teguh melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi dan diterima di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM di tahun 1987 sampai 1988.
Setelah 3,5 tahun menjabat sebagai Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri, pada akhir tahun 2013, Teguh mendapat mutasi dan menduduki jabatan sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.
Pada tahun 2016, Teguh dilantik sebagai Kepala BPSDM Kemendagri. Selanjutnya, pada 19 Februari 2018, Teguh mendapat amanah dan kepercayaan untuk mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2020 Teguh Setyabudi berhasil menyelesaikan studi S3-nya dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan predikat Cumlaude.
Pada tahun 2020, Teguh dipercaya untuk menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara.
BERITA TERKAIT: