Menurut dia, kenyamanan para korban akibat amukan si jago merah itu harus menjadi prioritas. Khususnya bagi anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) yang rawan terkena trauma.
“Yang penting warga bisa mendapat tempat nyaman, sehingga bisa beraktivitas,” kata Gias dikutip dari DPRD DKI Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.
Hal tersebut diungkapkan mengingat renovasi sekitar 30 rumah yang terbakar itu membutuhkan waktu.
Sebab Pemerintah Kota (Pemkot) harus melakukan pendataan, proses administrasi, hingga proses pembangunan.
“Pemprov harus memikirkan hal ini, korban jangan ditempatkan di tenda pengungsian terlalu lama,” kata Gias.
Ia juga mendorong Pemprov DKI mempercepat pendataan dan berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk melaksanakan program bedah rumah.
“Saya minta kelurahan, kecamatan, serta walikota untuk melakukan permohonan itu (bedah rumah) kepada Baznas agar cepat dilakukan pembangunan kembali,” ungkap Gias.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi pada Selasa (15/10), di Jalan Kalianyar IV, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Kebakaran diduga karena kebocoran gas. Akibatnya, lahan seluas 2000 meter meter persegi dengan 30 rumah hangus.
Puluhan rumah terbakar itu terdiri dari 40 KK dan 160 jiwa. Total kerugian berkisar Rp10,5 miliar.
BERITA TERKAIT: