Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengapresiasi keberhasilan panen perdana di lahan bekas tambang tersebut.
“Ini apresiasi yang luar biasa untuk Kaltim dan ini mudah-mudahan bisa menjadi contoh bahwa kita di Kaltim tidak hanya sekadar menggali saja, tapi kita bisa transformasi dari tambang ke pertanian,” kata Akmal dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (9/9).
Lahan bekas tambang seluas 50.400 hektare itu sukses menjadi lahan pertanian dan mampu menggenjot produksi beras di Kaltim.
Akmal menyatakan bahwa tidak mudah dalam pencapaian itu. Namun karena kerja keras dari masyarakat, akhirnya lahan tersebut sukses juga buat menanam padi.
“Tidak semua lahan cocok untuk pertanian, tidak semua lahan cocok untuk hortikultura,” jelasnya.
Pemprov Kaltim juga akan mengerahkan anak-anak sekolah jenjang SMK/SMA untuk melakukan penanaman pohon di lahan bekas tambang maupun lahan potensial di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.
"Kolaborasi kabupaten/kota dengan provinsi untuk menggalakkan penanaman pohon di wilayah Kaltim, dengan melibatkan anak-anak SMA/SMK untuk menanam," ujarnya.
Setelah melakukan panen raya padi, Akmal Malik melakukan penanaman bibit pohon endemik Kaltim di lokasi lahan bekas tambang. Di antaranya nangka madu, jeruk ponti dan jeruk pamelo.
PT Kitadin memiliki kewajiban pasca tambang seluas 1.600 hektare di wilayah empat desa, yaitu Desa Embalut, Desa Kerta Buana, Desa Separi dan Desa Bangun Rejo.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya penanaman padi sawah, tanaman pakan ternak, jagung, dan hortikultura lainnya.
BERITA TERKAIT: