Hal ini disampaikan pemerhati olahraga nasional, Indra Effendi Rangkuti menyikapi semakin dekatnya waktu pelaksanaan pekan olahraga paling bergengsi nasional itu.
“Masih banyak kan persoalan, bukan hanya soal kesiapan venue tapi berbagai infrastruktur penunjang juga harus terus dibenahi,” katanya, Rabu (21/8).
Indra menjelaskan, pemberitaan mengenai PON XXI 2024 semakin gencar pada media lokal di Sumatera Utara. Namun, kebanyakan hanya membahas sisi kesiapan dari venue dan para atlit yang akan bertanding hingga para volunteer. Termasuk pernyataan-pernyataan Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni soal perkembangan pembangunan sarana. Namun soal koordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten masih terlihat minim informasi.
“Kita sebenarnya butuh informasi misalnya koordinasi Pemprov Sumut dengan Pemko Medan. Contohnya, pembenahan akses menuju Kolam Renang Selayang yang akan jadi tempat perlombaan renang. Lah, setiap musim hujan jalan dr Mansyur banjir dan macet, apa ada dibicarakan soal galian yang belum beres disitu?,” sebutnya.
Belum lagi kata Indra, persoalan parkir berlangganan dan non berlangganan juga menjadi hal yang harus dikoordinasikan dengan baik.
“PON ini akan membuat orang banyak datang, bawa kendaraan. Nah, gimana ketika mereka menjadi kesulitan hanya gara-gara kebijakan stiker parkir berlangganan di Medan?, ini bisa merusak citra Sumatera Utara,” ungkapnya.
Selain itu, soal informasi pelatihan volunteer juga menjadi hal yang penting. Karena kontribusi mereka sangat besar untuk kelancaran PON XXI.
“Kalau banjir dan tak bisa dilalui, volunteer ini dibekali nggak bagaimana menangani atlet agar tetap bisa sampai ke Kolam Renang Selayang tanpa terkendala waktu?, semua itu harus jadi perhatian Pemprov Sumut selaku tuan rumah,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: