Hal tersebut dikatakan Anggota Badan Pelaksana BPKH, Indra Gunawan, setelah menghadiri acara pelantikan kepengurusan Perhimpunan Dokter Haji Indonesia (Perdokhi) wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masa bakti 2023-2026.
Ia berharap, PERDOKHI Sumsel dapat memainkan peran penting terutama dalam memberikan masukan kepada Kementerian Agama terkait pelayanan kesehatan calon jemaah haji.
“Tahun 2023 saja angka kematian jemaah haji hampir mencapai 800 jemaah, kita inginkan angka ini mengalami penurunan karena menurut hemat saya dengan adanya kenaikan biaya haji seharusnya pelayanan kesehatan juga lebih maksimal sehingga berdampak pada turunnya resiko kematian yang disebabkan masalah kesehatan," katanya di RSUD Siti Fatimah Palembang, dikutip Selasa (18/6).
Menurut Indra, keberadaan Perdokhi di Sumsel ini dinilai sangat membantu peran dan fungsi dari BPKH karena sesuai dengan UU nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji pihaknya berkewajiban untuk melaksanan efisiesi, rasionalisasi dan peningkatan pelayanan ibadah haji.
Untuk itu, ia pun mengapresiasi terbentuknya perhimpunan tersebut dan berharap dapat disusul dengan wilayah-wilayah lainnya terutama di wilayah Sumatera yang baru terbentuk di 4 Provinsi.
“Mudah-mudahan pengurus wilayah lainnya juga ikut terbentuk dengan demikian pengabdian kita dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para calon jemaaah haji,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Perdokhi Sumsel, Irawan Sastradinata mengatakan saat ini klinik haji di Palembang baru ada satu di Pertamina Plaju Palembang.
Ia menambahkan Jumlah klinik haji di Kota Palembang ke depannya akan diperbanyak, agar calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci dapat dengan mudah berkonsultasi tentang penyakit yang diderita.
"Baru ada satu klinik haji di Palembang, di Pertamina Plaju dan ini setelah Perdokhi Sumsel dilantik dengan masa jabatan 2023-2026, akan ditambah lagi klinik haji yakni RS YK Madira, RS Fatimah dan RS Siti Fatimah Palembang," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: