Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Viral 4 Siswa SMP Ejek Palestina, Plt Kadisdik Minta Maaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Rabu, 12 Juni 2024, 17:30 WIB
Viral 4 Siswa SMP Ejek Palestina, Plt Kadisdik Minta Maaf
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin/Ist
rmol news logo Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi permasalahan video viral yang melibatkan empat pelajar dari empat sekolah yang berbeda.

Aksi empat siswa SMP itu videonya viral karena mengolok-olok Palestina di restoran cepat saji.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, selain memanggil empat siswa yang terlibat, pihaknya juga langsung melakukan rapat koordinasi dengan Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) DKI Jakarta, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, serta kepala sekolah dari empat siswa tersebut.

Budi mengaku meminta maaf atas tindakan yang dilakukan keempat siswa tersebut karena telah menyinggung masyarakat Indonesia.

“Kami, atas nama orang tua siswa yang terkait video viral tersebut, juga atas nama para siswa, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menyinggung masyarakat Indonesia,” kata Budi di Gedung Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Rabu (12/6).

Budi mengungkapkan, rapat koordinasi dengan sejumlah pihak itu telah menghasilkan kesepakatan bersama, yaitu melakukan beberapa langkah untuk membina sekaligus melindungi para siswa dari potensi perundungan, baik di lingkungan sekolah maupun rumah.

“Para siswa wajib lapor selama satu minggu kepada guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah masing-masing," kata Budi.

Kemudian, Disdik DKI akan memberikan pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan kepada para siswa, orang tua dan sekolah tersebut.

"Kami juga menyiapkan konselor dari Dinas PPAPP DKI Jakarta dan KPAI untuk mendampingi mereka selama pembinaan,” kata Budi.

Selain itu, Kanwil Kemkumham DKI Jakarta, pihak kepolisian, Kanwil Kementerian Agama, Badan Kesbangpol, dan KPAI juga akan melakukan pembinaan kepada para siswa tersebut selama satu minggu di sekolah.

“Pembinaan juga diberikan kepada seluruh sekolah yang terlibat, orang tua dan seluruh siwa di sekolah tersebut," kata Budi.

Budi berharap, dengan adanya pembinaan pengembangan karakter dan kebangsaan ini, rasa toleransi, kerukunan, persatuan dan kesatuan dapat terjalin, baik dalam diri para siswa dan orangtua maupun seluruh pihak di sekolah.

Sehingga, kejadian seperti video viral yang menyinggung masyarakat Indonesia itu tidak terjadi lagi.

“Pembinaan ini dilakukan juga sebagai langkah untuk mencegah terjadinya perundungan terhadap para siswa tersebut," kata Budi.

Dari video di akun X @dictionakra, sejumlah remaja tampak mengolok-olok Palestina sambil tertawa saat mereka sedang makan di salah satu restoran cepat saji.

Mereka juga menyebutkan soal darah, tulang serta daging anak-anak Palestina di video tersebut sambil memakan ayam goreng dan daging berlapis roti (burger).

Video ini viral di media sosial dan menuai kecaman dari banyak warganet.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA