Pelatihan mengolah daun nilam penghasil minyak asiri itu, digelar selama tiga hari di Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, pada Senin (3/6) sampai Rabu (6/6).
Acara ini diikuti puluhan orang anak muda aceh dari berbagai daerah. Mereka diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam industri parfum.
Salah satu narasumber, Syaifullah Muhammad menjelaskan bahwa minyak nilam Aceh telah diekspor ke Perancis selama lebih dari seratus tahun untuk proses purifikasi.
Kini, kata dia, proses tersebut sudah bisa dilakukan di Universitas Syiah Kuala (USK), sehingga nilam dapat diaplikasikan sebagai fiksatif yang bisa digunakan langsung pada tubuh.
“Mudah mudahan kegiatan ini jadi gerakan ekonomi baru, khususnya anak muda yang ada di Aceh menjadi gerakan ekonomi anak muda khususnya komersial produk nilam,” kata Syaifullah dalam keterangannya, Selasa (4/6).
Sementara CEO Minyak Pret, Daudy Sukma, menambahkan bahwa penting memanfaatkan potensi bisnis dari produk turunan nilam, mengingat perkembangan tren bisnis kosmetik yang semakin meningkat.
“Apalagi produk turunan nilam Aceh menjadi bahan baku nilam terbaik dunia, jangan pernah disiakan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: