“Sementara ini pimpinan memberikan informasi untuk memberikan kesempatan istirahat juga kan, karena kami empat hari berjibaku (melayani pengunjung libur Lebaran),” kata Staf Humas UPK Monas pada Dinas Parekraf DKI Jakarta, Nursamin kepada wartawan, Minggu (14/4).
Meski demikian, menurut Nursamin, keputusan tersebut masih bersifat tentatif. Artinya kemungkinan ada perubahan tergantung dari animo masyarakat yang ingin mengunjungi Monas.
"Mudah-mudahan tidak ada perubahan, tetap tutup, tapi kalau nanti ada instruksi dadakan karena animo masyarakat (tinggi), kami nggak tahu juga jadi kami mengikuti saja (putusan pimpinan),” kata Nursamin.
Nursamin menjelaskan, setiap pekan Tugu Monas memang harus menjalani perawatan, terutama di bagian lift. Dia berujar, fasilitas lift sangat vital untuk menunjang pengunjung yang ingin naik ke Puncak Monas, sehingga setiap pekan harus dilakukan pemeliharaan.
“Lift itu kan perlu perawatan khusus, itu yang paling urgent (penting), walaupun dalam setiap hari satu jam sebelum loket buka kami ada
maintenance (perawatan) atau dikontrol lagi,” kata Nursamin.
Nursamin mengatakan, di Tugu Monas hanya terdapat satu lift menuju Puncak Monas. Karena itu, diperlukan hari khusus tanpa pelayanan untuk memaksimalkan perawatan fasilitas lift dan lainnya di Tugu Monas.
“Tapi yang paling utama itu maintenance nya ada di lift karena itu yang menyangkut sarana vitalnya (bagi pengunjung),” ujar Nursamin.
BERITA TERKAIT: