Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

5 Hari Banjir Tak Kunjung Surut, Puluhan Ribu Warga Kudus Terpaksa Mengungsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 16 Maret 2024, 01:09 WIB
5 Hari Banjir Tak Kunjung Surut, Puluhan Ribu Warga Kudus Terpaksa Mengungsi
Warga Kudus, Jawa Tengah, dipaksa mengungsi akibat banjir yang tak kunjung surut dalam sepekan terakhir/Net
rmol news logo Lima hari sudah sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terendam banjir. Pemukiman warga dan area pesawahan pun tergenang. Bahkan, hingga Jumat (15/3), wilayah yang terdampak banjir di Kota Kretek makin meluas.

Banjir yang terjadi sejak Senin hingga Jumat ini telah merendam 5 kecamatan, yakni di Kecamatan Jati, Kaliwungu, Mejobo, Jekulo, dan Kecamatan Undaan.

Dari data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, sebanyak 6.884 kepala keluarga dengan 22.994 jiwa harus diungsikan ke sejumlah titik lokasi pengungsian.

Adapun wilayah Kecamatan Mejobo yang terdampak banjir yakni di Desa Kesambi, Mejobo, Tenggeles, Kirig, Temulus, Jojo, dan Payaman. Di sejumlah desa ketinggian air banjir mencapai 50 centimeter.

Di Kecamatan Kaliwungu, Desa Setrokalangan dan Desa Banget yang terdampak banjir. Bahkan akses jalan di desa tersebut hingga kini belum bisa dilewati karena banjir semakin tinggi.

Kemudian di Kecamatan Jati yakni Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, Tanjungkarang, dan Pasuruhan Lor. Selanjutnya di Kecamatan Jekulo, menimpa Desa Pladen, Bulungcangkring dan Desa Bulung Kulon. Di Kecamatan Undaan, sebanyak 400 KK dengan 950 jiwa terdampak banjir di Desa Karangrowo dengan ketinggian banjir 30 centimeter.

“Selain warga, BPBD Kudus mencatat ada seluas 1.642 hektare persawahan diperkirakan ikut terdampak limpasan air sungai yang meluap,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (15/3).

Pihak BPBD Kudus juga melaporkan, ada 4 korban meninggal akibat banjir. Yakni 1 orang warga Desa Temulus, 3 orang santri Pondok Pesantren Assa’idiyah Kudus yang berasal dari Kabupaten Jepara dan Pati.

“Tim dari BPBD Kudus melakukan monitoring serta berkoordinasi dengan TNI-Polri, dan pihak-pihak lainnya mengenai perkembangan bencana alam yang ada di Kudus hingga saat ini,” imbuh Munaji.

Di tempat terpisah, kondisi talut sepanjang 100 meter di Kali Gelis Kudus juga longsor dihantam derasnya air sungai. Talut longsor terjadi di aliran Kali Gelis turut RT 1 RW 3 Desa Demangan, Kecamatan Kota, Kudus.

Kapolsek Kota Kudus, Iptu Subkhan menjelaskan, talut sungai longsor diperkirakan karena abrasi air. Tanah pondasi sungai mulai hilang karena tergerus air hingga membuat longsor ke bawah. Pihaknya telah menginstruksikan kepada Bhabinkamtibmas bersama pemerintah desa setempat untuk segera menindaklanjuti talut yang longsor.

Terlebih sepanjang jalur talut tersebut, ada jaringan listrik untuk lampu penerangan jalan yang berbahaya ketika mengelupas.

“Kita sudah koordinasikan untuk segera membenahi ini (talut longsor), karena khawatir air sungai naik dan langsung menyentuh jaringan listriknya,” terangnya.

Kapolsek Kota pun menghimbau, kepada masyarakat yang bertempat tinggal di pinggir sungai untuk meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat kondisi masih hujan seperti saat ini. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.