Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bandara Internasional Minangkabau Tutup Sementara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 01 Maret 2024, 10:13 WIB
Bandara Internasional Minangkabau Tutup Sementara
Pancaran cahaya volcanic glow berwarna jingga-kemerahan dari aktivitas vulkanik Gunung Marapi terpantau dari Pos Pengamatan Gunungapi Nagari Sariak, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis malam (29/2)/Ist
rmol news logo Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup sementara imbas Gunung Marapi meletus yang terjadi pada Kamis malam (29/2).

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI, Megi H Helmiadi menerangkan, erupsi Marapi menyemburkan abu vulkanik dan terbawa angin mengarah ke wilayah Padang Pariaman hingga mencapai Bandara Internasional Minangkabau.

"Maka Otoritas Bandar Udara Wilayah VI memerintahkan AP 2 BIM untuk menghentikan operasinya per pukul 18.00 WIB. Durasi NOTAM berlaku 6 jam sejak diterbitkan," ujar Helmiadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat pagi (1/3).

Dia menjelaskan, penutupan sementara bandara ini berdampak pada seluruh penerbangan, baik dari maupun menuju Sumatera Barat.

Helmiadi menyebutkan, hingga siaran pers ini diturunkan, ada delapan jadwal penerbangan yang terganggu.

"Seluruhnya merupakan penerbangan domestik dengan total penumpang 1.166 pax," tambahnya.

Adapun penutupan Bandara Minangkabau akibat dampak erupsi Gunung Marapi yang kini berstatus siaga atau level III itu sudah dilakukan keempat kalinya. Sebelumnya, hal yang sama juga dilakukan pada 22 Desember 2023, 5 Januari 2024, dan 19 Januari 2024.

Ahli Vulkanologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dr. Devy Kamil Syahbana mengungkapkan, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berketinggian 2.981 mdpl itu terlihat dari seluruh penjuru pancaran cahaya “volcanic glow” berwarna jingga-kemerahan.

"Volcanic glow sendiri adalah istilah vulkanologi yang berarti cahaya yang diakibatkan panas dari magma yang keluar ke permukaan, kemudian membakar udara di sekitar sehingga tampak terang," urai Devy terpisah.

Dia menjelaskan, fenomena itu dapat diindikasikan adanya sistem terbuka, yang mana dengan begitu magma dapat dengan mudah naik ke permukaan. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA