Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan sarana dan prasarana transportasi sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antar kota, antar daerah, dan mendukung mobilitas masyarakat, serta meningkatkan kenyamanan pengguna transportasi darat.
“Kehadiran sarana dan prasarana transportasi akan semakin terasa pentingnya, terutama saat terjadi lonjakan penumpang seperti saat libur hari raya atau menjelang libur akhir tahun seperti sekarang ini," ujar Presiden dalam keterangannya, Kamis (14/12).
Presiden menambahkan, melalui revitalisasi ini, terminal bus tidak hanya berfungsi sebagai tempat naik turun penumpang, melainkan juga memiliki fungsi lain atau mixed use, yang merupakan konsep terminal modern.
"Terminal juga memiliki fungsi lain, seperti pusat kegiatan UMKM, pusat perbelanjaan, pusat kegiatan sosial dan bisa mengintegrasikan moda transportasi lainnya," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menhub menyampaikan bahwa konsep terminal modern dan multifungsi ini diusung pada terminal-terminal yang baru dibangun atau direvitalisasi.
Dia menyebut, revitalisasi Terminal Tipe A menjadi salah satu program prioritas Kemenhub setelah dilakukan pelimpahan wewenang pengelolaannya dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
“Dengan konsep yang lebih modern, kehadiran terminal diharapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi massal,” ucapnya.
Terminal Tipe A Tingkir Salatiga dan Terminal Tipe A Anak Air Padang merupakan pembangunan terminal baru. Sedangkan, Terminal Tipe A Paya Ilang, Aceh Tengah merupakan rehabilitasi dari terminal lama.
Terminal Tingkir dibangun menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp34,8 miliar dan memiliki luas lahan 10.367 m2 dengan luas bangunan terminal 15.037 m2. Terminal ini melayani Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dengan pergerakan sebanyak 235 bus/hari dan 4.000 lebih penumpang/hari.
Terminal Anak Air dibangun menggunakan APBN rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp94,8 miliar dan memiliki luas lahan 27.385 m2 dengan luas bangunan terminal 10.364 m2. Terminal ini melayani Bus AKAP dan AKDP, dengan pergerakan sebanyak 109 bus/hari dan 400 lebih penumpang/hari.
Terminal Paya Ilang dibangun menggunakan APBN rupiah murni Rp22 miliar dan memiliki luas lahan 9.792 m2 dengan luas bangunan terminal 2.500 m2.Terminal ini melayani Bus AKAP dan AKDP, dengan pergerakan sebanyak 91 bus/hari dan 800 lebih penumpang/hari.
Turut menghadiri Direktur Perhubungan Darat Jenderal Hendro Sugiatno, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono, PJ Walikota Yasip Khasani, Kepala Terminal Tingkir Vicky Chandra Yanuar.
BERITA TERKAIT: