Dalam imbauan tersebut, PCNU Grobogan menyatakan sikap untuk tidak menghadiri acara yang digelar di Alun-alun Purwodadi pada Jumat mendatang (15/12). Dengan alasan tidak pernah diajak komunikasi dan konsolidasi terkait acara tersebut.
"Keputusan ini kami ambil dengan tujuan menjaga keselarasan dan kedamaian di antara kita," ungkap Sekretaris PCNU Grobogan, Nurchamid Mustarom, saat dihubungi
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (7/12).
Mereka berpandangan, acara itu bisa menimbulkan perpecahan meskipun dibungkus niat untuk memberikan dukungan kepada Palestina.
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar logo NU dan Banom dihapus dari pamflet maupun banner acara karena diklaim tanpa izin dan koordinasi.
"Dari hasil musyawarah para sesepuh NU, disepakati untuk membuat imbauan tersebut, karena kegiatan berpotensi menimbulkan konflik. Selain itu, pengumpulan massa dengan berbagai komunitas memungkinkan terjadi konflik," ungkapnya.
Hal itu mereka lakukan dalam rangka menjaga integritas dan representasi yang sesuai dengan arahan dan kebijakan NU.
"Kami meminta agar logo tersebut segera dihilangkan dari semua materi promosi terkait acara tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, para pengurus mengajak warga NU untuk mendoakan Palestina dari rumah, pondok, maupun majelis masing-masing.
"Untuk solidaritas Palestina kita sudah ada Lazisnu yang menyalurkan anggaran ke pusat untuk diteruskan ke Palestina. Sekali lagi, imbauan ini khusus untuk warga NU Grobogan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: