“Kondisi terakhir sebagian besar air sudah surut, namun ada satu Kecamatan di Tripa Makmur, air banjir masih menggenangi pemukiman dan kini berangsur surut,” ujar Petugas Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Agus, kepada
Kantor Berita RMOLAcehM, Sabtu (25/11).
Saat ini, kecamatan di Nagan Raya yang air banjir mulai surut adalah Beutong, Seunagan Timur, Seunagan, Suka Makmue, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, dan Darul Makmur.
Adapun banjir kali ini berdampak terhadap 42 desa (Gampong) di sejumlah kecamatan tersebut.
Menurut Agus, banjir di Nagan Raya juga berdampak pada 2.827 Kepala Keluarga (KK) atau 6.381 jiwa. Walaupun tidak ada korban jiwa, namun banjir telah merusak sejumlah rumah dan infrastruktur lainnya.
"Saat ini warga sudah tidak lagi mengungsi, mereka telah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan upaya pembersihan pascabanjir," kata Agus.
BPBD Nagan Raya sendiri saat bencana banjir telah mengevakuasi masyarakat yang terjebak arus sungai. Petugas BPBD setempat juga melakukan pendataan korban dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menanggulangi bencana.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat pada bulan ini ada 6 wilayah yang dilanda banjir. Yaitu Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Nagan Raya, dan Subulussalam.
“Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan banjir,” kata staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA, Haslinda Juwita, kepada
Kantor Berita RMOLAceh, Kamis (23/11).
Berdasarkan data BPBA, korban terdampak akibat banjir mencapai ribuan. Di Aceh Tenggara sebanyak 3.747 jiwa terdampak; Aceh Jaya 2.707 8.036 jiwa terdampak; Aceh Barat 14.735 jiwa terdampak.
Sementara di Aceh Selatan korban terdampak sebanyak 13.531 jiwa; Subulussalam 704 kepala keluarga dan jumlah per jiwa dalam pendataan, kemudian Nagan Raya sebanyak 1.123 kepala keluarga, korban jiwa dalam pendataan.
Haslinda menyebutkan, banjir yang melanda beberapa daerah tersebut juga merusak puluhan infrastruktur. Seperti bangunan jalan nasional, jembatan, rumah warga, sarana pendidikan, lahan, kebun, hingga sawah milik masyarakat.
BERITA TERKAIT: